Kamis, 29 September 2016

MAKALAH LAB SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI CV AILANI FOOD



MAKALAH LAB SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI CV AILANI FOOD
  

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2016



BAGIAN I
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB I
1)      Analisis Sistem CV Ailani Food (Abon Jamur)
Abon jamur tiram ailani merupakan usaha home industry yang berlokasi di Jl.  Andromeda no. 5 Malang, jawa timur. Nama ailani merupakan singkatan dari “Abon Ibu Rahlani” Abon Jamur Tiram Ailani dimulai dari resep keluarga, dimana awalnya menghasilkan Abon Daging Sapi dan dikonsumsi untuk kalangan sendiri. Abon Ailani sudah dilengkapi dengan:
1)      Sertifikasi PIRT DEPKES RI
2)      Sertifikasi halal MUI
3)      Barcode resmi GSI
             Resep keluarga yang tadinya diperuntukkan untuk abon daging sapi mulai kami coba modifikasi agar bisa diaplikasikan dalam pembuatan abon jamur tiram. Hingga akhirnya terciptalah  komposisi yang tepat untuk mengolah  jamur  tiram menjadi makanan abon jamur tiram yang gurih, nikmat, bergizi dan tentunya unik. Abon ini kemudian kami kemas dalam sebuah kemasan yang menarik dengan nama Abon Jamur Tiram Ailani. Ailani telah mendapatkan sertifikasi dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan No.P-IRT 2043573011015-18. Sehingga dapat dijamin bahan-bahan yang digunakan serta proses pembuatan Abon Jamur Tiram Ailani telah memenuhi persyaratan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia untuk Produk Makanan Home Industry.

A.    Sistem Produksi
Sistem produksi yang ada di ailani dimulai dengan pemesanan jamur tiram pada petani-petani jamur sehari sebelum jamur di produksi, karena untuk mendapatkan hasil bagus maka, jamur tiram harus di treatment. Proses produksi dibagi menjadi tiga bgian yaitu: proses treatment, memasak, dan pengepakan. Untuk bungkus produk yang terbuat dari aluminium, CV Ailani telah mampu membuat sendiri maka dari itu kini, CV Ailani menambah satu mesin baru untuk proses produksinya tapi, untuk bungkus bagian luar, CV Ailani masih memesan pada orang lain, untuk pemesanan bungkus luar, CV Ailani memesan bungkus dalam jumlah yang cukup banyak yaitu 10.000 bungkus kemasan, agar tidak terjadi penghambatan dalam proses pengepakan maka, CV Ailani memesan bungkus kemasan, jika bungkus kemasan tersisa 1.000 bungkus.

B.     Sistem Penjualan dan Pemasaran
Sistem pemasaran yang ada di Ailani mempunyai dua bagian yaitu online dan offline, pada bagian offline ini dibagi menjadi dua bagian yaitu distributor dan reseller. Distributor adalah orang yang membeli produk dalam jumlah besar yang nantinya akan dijual kembali ke toko-toko atau pelanggannya, sedang reseller adalah orang yang ikut mempromosikan produk Ailani dengan membeli dan menjual pada pelanggan dengan jumlah yang lebih kecil, minimal 10 bungkus.
Dalam proses pembelian offline ini, reseller dan distributor Ailani mendatangi langsung lokasi pembuatan produk abon jamur, dalam proses ini pula para distributor yang telah bekerjasama dengan Ailani akan diberikan tenggang waktu untuk pembayaran produk, artinya mereka diberikan kredit, itupun tidak ada bukti dokumen yang diserahkan dari pihak Ailani ke pihak distributor sebagai tanda bukti kredit tapi, pihak Ailani tetap mencatatnya di laporan arus kas.
Prosedur dalam pembelian online dibagi menjadi tiga bagian yaitu eceran, Distributor, dan  reseller. Eceran adalah orang yang membeli produk Ailani tanpa melalui perantara orang lain, artinya mereka memesan online atas nama diri sendiri. Untuk pembelian online distributor, reseller maupun eceran, memesan secara online melalui facebook, twitter ataupun sosial media lainnya dengan menyebutkan produk dan banyaknya produk yang dibeli karena, CV Ailani tidak hanya menjual satu rasa abon jamur jadi, para konsumen harus menyebutkan jenis rasanya. Dalam proses pembelian secara online ini ailani tidak memberikan dokumen atau formulir transaksi jadi, setelah produsen atau reseller memesan produk, CV Ailani langsung mengirim barang tersebut pada alamat yang disebutkan oleh produsen melaui jasa pengiriman setelah adanya transfer via bank dari pihak produsen atau reseller.

C.    Sistem Aset
Aset tetap merupakan aset terpenting dalam suatu perusahaan karena, aset mempunyai peran dalam menjalankan produksi perusahaan. Aset tetap yang dimiliki oleh Ailani meliputi:

No
Asset
Jumlah
No
Asset
Jumlah
1
Mesin Speener ( Alat Peniris Minyak atau Air)
2
8
Wajan Besar
3

Cadangan
1
9
Jenset
1
2
Mesin penggiling jamur
1
10
Telpon
1
3
Mesin penggiling Kacang
1
11
Computer
1
4
Mesin Pengemasan
1
12
Bangunan
1
5
Pet Printing (Mesin Pencetak Tanggal Kadaluarsa):
1
13
Motor
1
6
Mesin Bungkus Aluminium
1
14
Kompor
3
7
Dandang Perebus
1




Aset-aset Ailani terdiri dari aset yang mendukung proses produksi maupun pemasaran produk, aset-aset tersebut tidak dianggarkan maupun disusutkan oleh pemilik, hanya dipakai sesuai kapasitas mesin dengan hitungan per jam, namun pemilik memiliki kebijakan untuk memakai aset-aset yang berhubungan dengan proses produksi dibawah standar pemakaian, agar mesin bisa bertahan lama.
Aset computer dipakai jika ada transaksi baik pembelian maupun penjualan, artinya ailani memakai computer tidak setiap waktu, pemilik memiliki kebijakan untuk pemakaian computer jika bagian keuangan memosting pengeluaran dan pemasukan setiap harinya.
Aset tetap berupa bangunan, pemilik menyewa dengan biaya 12.000.000 per tahunnya. Bangunan ini selain digunakan sebagai tempat produksi juga digunakan sebagai kantor pemasaran sekaligus tempat pertemuan dengan kolega-kolega. Sedang jenset hanya digunakan ketika terjadi mati lampu dalam proses produksi.

D.    Sistem Pembukuan atau Pencatatan
Sistem pencatatan Ailani dibagi menjadi dua yaitu manual dan komputerisasi. Pencatatan manual dan komputerisasi dilakukan oleh bagian keuangan, adanya dua bagian pencatatan ini karena file mengenai pencatatan tahun sebelumnya terdelet dikarenakan computer yang digunakan rusak sehingga, semua informasi mengenai proses produksi, profil pelanggan, dan informasi-informasi penting lainnya hilang. Alasan inilah yang mendorong CV Ailani untuk membuat dua metode pencatatan yaitu manual dan komputerisasi.
Sistem pencatatan manual yang ada di CV Ailani hanya laporan arus kas, pencatatan manual ini dilakukan jika ada kas masuk dan keluar setiap harinya, contoh kas masuk seperti penerimaan kas dari reseller dan distributor secara offline, sedang contoh kas keluar seperti belanja bumbu harian. Semua transaksi yang terjadi harian akan dicatat secara manual oleh bagian keuangan.
Selain pencatatan secara manual, Ailani juga mencatat dengan komputerisasi. Pada CV Ailani ini aplikasi yang dipakai dalam pencatatan masih menggunakan Microsoft excel. Dalam pencatatan komputerisasi semua hal mengenai produksi, arus kas, penggajian dan belanja bulanan serta laba dan rugi diupdate dalam computer setiap seminggu sekali. Untuk laporan laba rugi CV Ailani tidak seperti laporan laba rugi seperti biasanya, Ailani menghitung keuntungannya setiap ada order dari pelanggan, jadi setiap ada barang atau produk yang keluar dari gudang, maka Ailani langsung mencatat keuntungan yang mereka dapat dari setiap barang yang keluar tersebut. Total laba atau rugi yang didapatkan oleh Ailani akan di total setiap bulannya, pada akhir bulan akan diketahui berapa keuntungan atau kerugian yang mereka dapatkan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah bagian keuangan dalam menghitung keuntungan maupun kerugian CV Ailani dalam satu periode.

E.     Sistem Penggajian
Karyawan yang bekerja di CV Ailani ada 6 orang, sebenarnya ada tujuh orang tapi, satu orang adalah istri pemilik CV Ailani sendiri dibagian keuangan, sehingga bagian keuangan tidak termasuk dalam karyawan yang menerima gaji. Karyawan CV Ailani adalah orang-orang yang tidak hanya bekerja di CV Ailani tapi, mereka mempunyai pekerjaan lain selain menjadi karyawan di CV Ailani, karena proses produksi tidak membutuhkan proses yang lama jadi, karyawan biasanya ada yang bekerja setengah hari, untuk itu gaji yang diberikan pada karyawan tergantung dari banyaknya jam mereka bekerja.
Berbeda dengan karyawan lainnya, bagian pengemasan digaji berdasarkan bungkus yang mereka kerjakan, semakin banyak bungkus yang mereka hasilkan maka, gaji mereka pun juga banyak, pekerjaan mereka dihitung perbungkus yang bisa mereka kerjakan.  Untuk pengambilan gaji oleh karyawan tergantung dari permintaan karyawan sendiri, ada yang sistem harian artinya, ada karyawan yang meminta gaji mereka perhari ada juga yang setiap minggu bahkan perbulan, pemberian gaji tergantung dari permintaan karyawan.
Ada lima sistem yang berlaku di CV Ailani yaitu: sistem produksi, sistem penjualan/pemasaran, sistem aset, pencatatan dan sistem penggajian. Dari lima sistem ini kami menemukan beberapa kelamahan yaitu:
1)      Kelemahan sistem penjualan/pemasaran
·         Tidak adanya dokumen yang mendukung adanya penjualan.
2)      Kelemahan sistem aset
·         Belum adanya klasifikasi yang tepat untuk aset-aset yang digunakan untuk proses produksi dan aset yang digunakan untuk pemasaran.
·         Tidak adanya pemisahan antara gudang, tempat produksi maupun kantor pemasaran.
3)      Sistem pencatatan
·         Kurang memenuhi standar dalam pencatatan.
·         Tidak adanya kode rekening dalam jurnal standarnya.
·         Laporan mengenai aset tetap.
·         Laporan tentang utang piutang masih belum diklasifikasikan, semua laporan dijadikan satu, dan bercampur dengan laporan lainnya seperti laporan pembelian bahan baku.
4)      Sistem karyawan dan penggajian
·         Bagian Keuangan kurang menguasai laporan keuangan secara maksimal
·         Tidak adanya punishment maupun reward bagi karyawan yang rajin dan tidak


BAB II
Rekomendasi Kebutuhan Sistem

1. Rekomendasi Sistem
Setelah melakukan analisa terhadap sistem yang ada pada CV Ailani food, kami merekomendasikan beberapa sistem yang mungkin bisa memperbaiki sistem yang ada pada CV Ailani food. Sebenarnya sistem yang ada di CV Alani food sudah cukup baik akan tetapi, lebih baik lagi jika ada perbaikan dibeberapa sistem, rekomendasi sistem secara keseluruhan untuk CV Ailani adalah belum adanya kontrak dengan pemasok. Alasannya karena jika pemasok tidak dikontrak dan ada masalah mengenai bahan baku dikemudian hari maka, akan terjadi penghambatan terhadap proses produksi.
Selain sistem kontrak dengan pemasok, CV Ailani sangat disarankan untuk melakukan evaluasi kinerja baik mingguan maupun bulanan dan tahunan, hal ini dikarenakan sangat pentingnya evaluasi kinerja diterapkan oleh suatu organisasi karena, kegiatan seperti ini bermanfaat selain mempererat hubungan atasan dan bawahan juga bisa dijadikan alat motivasi bagi pegawai lainnya. Rekomendasi yang kami ajukan berdasarkan analisa kelemahan yang ada pada CV Ailani food.

Rekomendasi Sistem Pencatatan
Disini kami merekomendasikan perbaikan untuk sistem pencatatan yang lebih baik. Perusahaan hendaknya mulai menuliskan kode rekening / chart of accounts, supaya lebih mudah dalam mengklasifikasikan apa yang akan dicatat.

Rekomendasi Sistem Penjualan dan Pemasaran
Untuk rekomendasi sistem penjualan dan pemasaran kami merekomendasikan diberlakukannya dokumen atau faktur setiap kali ada penjualan, ini bertujuan agar tidak ada kecurangan dan juga memudahkan dalam pencatatan serta pemeriksaan.

Rekomendasi Sistem Karyawan dan Penggajian
Diberlakukannya sistem reward dan punishment bagi karyawan yang rajin dan karyawan yang pemalas, ini diperlukan agar karyawan yang ada bekerja secara maksimal dan ada peringatan secara tak langsung bagi karyawan yang tidak rajin. Selain itu, bagian keuangan yang bertugas mencatat dan menyusun laporan keuangan kurang memahami cara membuat laporan keuangan yang baik, untuk itu kami rekomendasikan aplikasi akuntansi yang mudah untuk diterapkan.

Rekomendasi Sistem Aset
Rekomendasi terhadap sistem aset yaitu adanya pemisahan aset yang digunakan untuk produksi dan aset yang digunakan untuk pemasaran seperti gedung, adanya pemisahan ini nanti akan berdampak pada pembebanan biaya listrik, telpon dan air masuk pada overhead pabrik atau biaya pemasaran dan bagian umum, karena belum adanya pencatatan mengeai aset maka rekomendasi kami yaitu membuat catatan tentang beban penyusutan aset-aset tetapnya sekaligus metode yang dipakai adalah metode garis lurus.


BAGIAN II
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUSAHAAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penyusunan Sistem
Sistem saat ini menjadi hal yang sangat penting dalam pelaksanaan semua aktivitas, baik yang berhubungan dengan aktivitas harian, aktivitas bisnis, maupun aktivitas lainnya. Dalam dunia usaha, sistem adalah dasar dari segala pekerjaan yang akan dilakukan oleh unit usaha tersebut. Perubahan – perubahan atas sistem juga diperlukan dalam jalannya suatu usaha. Sebab seiring berjalannya waktu, dan perkembangan teknologi, kita perlu meng-update sistem yang dimiliki. Sehingga tidak tertinggal oleh unit bisnis yang lain.
Namun, jika perusahaan baru berdiri, atau sudah berjalan tetapi masih belum mempunyai sistem, maka diperlukan adanya pembuatan sistem untuk menunjang berjalannya usaha. Tanpa adanya sistem, maka usaha akan lebih susah untuk berkembang. Dan akan kalah bersaing dengan usaha yang lain.

1.2.      Tujuan Penyusunan Sistem
Tujuan penyusunan sistem disini adalah untuk memperbaiki kekurangan – kekurangan atau kelemahan – kelemahan yang ada. Sehingga kedepannya akan bisa berkembang lebih cepat dan lebih besar. Serta dapat bersaing dengan unit bisnis yang lain.

1.3.      Ruang Lingkup Pembahasan
Kami berfokus pada penggambaran sistem yang terdapat pada perusahaan, disini CV. AILANI FOOD. Serta melihat kekurangan dan kelemahan dari sistem yang ada. Kemudian merekomendasikan kebutuhan sistem untuk suatu perubahan di masa akan datang.
1.4.      Struktur Organisasi

Struktur Organisasi CV Ailani food


 

















1.5.      Job Description
1.5.1.   Direktur
Seperti unit organisasi pada umumnya tugas dari direktur di CV Ailani adalah mengambil keputusan sekaligus menjadi pengawas bagi kegiatan bisnis. Selain itu direktur juga bertugas untuk mencari kolega-kolega yang dapat membantu pelebaran sayap CV Ailani.


1.5.2.      Produksi
Pada bagian produksi, keryawan dibagi menjadi tiga yaitu bagian masak, treatment dan pengepakan, bagian ini bekerja sebagaimana yang telah di tentukan dibagiannya masing-masing, bagian treatment selain mengurusi streatment juga bertugas untuk ikut dalam bagian produksi, disini ada job desc yang double. Tiga bagian produksi ini nanti akan melaporkan hasil pekerjaan mereka pada bagian supervisor, tugas supervisor ini selain menerima laporan ia juga berfungsi sebagai pengawas proses produksi.
1.5.3.      Keuangan
Tugas dari bagian keuangan adalah menerima dan mengeluarkan uang sekaligus mencatatnya, alur pelaporan bagian keuangan langsung pada direktur, artinya setiap kali ada masalah mengenai keuangan baik dalam penerimaan serta pencatatannya, bagian keuangan langsung berhubungan dengan direktur.
1.5.4.      Marketing
Bagian marketing dibagi dalam dua bagian yaitu online dan offline, tuga bagian online yaitu mengelola sosial media CV Ailani, selain itu bagian ini bertugas untuk melayani pelanggan yang memesan lewat sosial media. Sedangkan bagian offline bertugas untuk melayani pelanggan yang memesan secara langsung ke lokasi CV Ailani.
1.5.5.      Supervisor
Menerima laporan hasil pekerjaan bagian produksi, sebagai pengawas proses produksi. Adanya pelaporan ini bertujuan agar proses produksi dapat dikendalikan dengan adanya bagian yang bertanggung jawab tidak hanya menerima laporan tapi, juga mengawasi jalannya proses produksi, agar proses produksi berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.



BAB II
JURNAL DAN KODE REKENING

            Di dalam CV. AILANI FOOD hanya memiliki jurnal sebagaimana tertulis dibawah ini :
Asset
Kas

Piutang dagang


Liabilitas
Utang Dagang

Pendapatan Penjualan
Modal
Modal


Beban – beban
Beban Gaji Karyawan

Beban Bahan Baku

Beban Bahan Setengah Jadi

Beban Bahan Jadi

Beban Belanja Harian

Beban Promosi

Beban Kemasan

Beban Akomodasi

Beban Listrik, Air dan Telepon
           
Sehingga kami merekomendasikan CV. AILANI FOOD untuk menulis ulang jurnal yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga dalam pengklasifikasian asset, utang, atau beban menjadi lebih mudah dan lebih nyaman untuk digunakan.
CV. AILANI FOOD masih belum menggunakan kode rekening / chart of accounts dalam pencatatan. Sehingga kami sebagai observator tidak bisa menuliskan kode rekening / chart of accounts yang dimiliki perusahaan. Sehingga kami masukkan sebagai kelemahan dari sistem dan memasukkanya sebagai bahan rekomendasi untuk perbaikan dimasa akan datang.
Rekomendasi Untuk Kode Akun CV Ailani Food
NO
Penggolongan
Akun
Kode Rekening
1.
Asset
Kas
0010
2.

Piutang dagang
0011
3.



4.
Liabilitas
Utang Dagang
0035
5.

Pendapatan Penjualan
0036
6.
Modal
Modal
0050
7.



8.
Beban – beban
Beban Gaji Karyawan
0070


Beban Bahan Baku
0071


Beban Bahan Setengah Jadi
0072


Beban Bahan Jadi
0073


Beban Belanja Harian
0074


Beban Promosi
0075


Beban Kemasan
0076


Beban Akomodasi
0078


Beban Listrik, Air dan Telepon
0079

Kode Akun
Aset: 0010-0030
Liabilitas: 0035-0050
Modal: 0050-0070
Beban-Beban: 0070-0095


BAB III
POKOK – POKOK KEBIJAKAN AKUNTANSI PERUSAHAAN

CV. Ailani Food menetapkan pokok kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan laba rugi usaha. Yakni setiap terjadi transaksi akan langsung dicatat berapa laba yang diperoleh. Sedang untuk yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional dan produksi perusahaan masih belum menetapkan kebijakan akuntansi secara pasti. Sehingga kami memasukkannya sebagai kelemahan dari sistem dan memasukkanya sebagai bahan rekomendasi untuk perubahan dimasa akan datang.
CV Ailani memiliki kebijakan akuntansi yaitu laporan keuangan yang dibuat oleh bidang keuangan harus diupdate seminggu sekali, ini bertujuan agar pemilik perusahaan dapat memeriksa perkembangan bisnis yang sedang berlangsung, selain itu untuk kebijakan pemberian hutang, pemilik hanya memberikan utang pada konsumen yang telah berlangganan, ini bertujuan agar tidak ada kecurangan jika nanti piutang tersebut tidak bisa ditagih.



BAB IV
PROSEDUR DAN FLOWCHART

A.    Sistem Produksi
Sistem produksi yang ada di ailani dimulai dengan pemesanan jamur tiram pada petani-petani jamur sehari sebelum jamur di produksi, karena untuk mendapatkan hasil bagus maka, jamur tiram harus di treatment. Proses produksi dibagi menjadi tiga bgian yaitu: proses treatment, memasak, dan pengepakan. Untuk bungkus produk yang terbuat dari aluminium, CV Ailani telah mampu membuat sendiri maka dari itu kini, CV Ailani menambah satu mesin baru untuk proses produksinya tapi, untuk bungkus bagian luar, CV Ailani masih memesan pada orang lain, untuk pemesanan bungkus luar, CV Ailani memesan bungkus dalam jumlah yang cukup banyak yaitu 10.000 bungkus kemasan, agar tidak terjadi penghambatan dalam proses pengepakan maka, CV Ailani memesan bungkus kemasan, jika bungkus kemasan tersisa 1.000 bungkus.
 
B.     Sistem Penjualan dan Pemasaran
Sistem pemasaran yang ada di Ailani mempunyai dua bagian yaitu online dan offline, pada bagian offline ini dibagi menjadi dua bagian yaitu distributor dan reseller. Dalam proses pembelian offline ini, reseller dan distributor Ailani mendatangi langsung lokasi pembuatan produk abon jamur, dalam proses ini pula para distributor yang telah bekerjasama dengan Ailani akan diberikan tenggang waktu untuk pembayaran produk, artinya mereka diberikan kredit, itupun tidak ada bukti dokumen yang diserahkan dari pihak Ailani ke pihak distributor sebagai tanda bukti kredit tapi, pihak Ailani tetap mencatatnya di laporan arus kas.
Prosedur dalam pembelian online dibagi menjadi tiga bagian yaitu eceran, Distributor, dan  reseller. Eceran adalah orang yang membeli produk Ailani tanpa melalui perantara orang lain, artinya mereka memesan online atas nama diri sendiri. Untuk pembelian online distributor, reseller maupun eceran, memesan secara online melalui facebook, twitter ataupun sosial media lainnya dengan menyebutkan produk dan banyaknya produk yang dibeli karena, CV Ailani tidak hanya menjual satu rasa abon jamur jadi, para konsumen harus menyebutkan jenis rasanya. Dalam proses pembelian secara online ini ailani tidak memberikan dokumen atau formulir transaksi jadi, setelah produsen atau reseller memesan produk, CV Ailani langsung mengirim barang tersebut pada alamat yang disebutkan oleh produsen melaui jasa pengiriman setelah adanya transfer via bank dari pihak produsen atau reseller.

C.     Sistem Pembukuan atau Pencatatan
Sistem pencatatan Ailani dibagi menjadi dua yaitu manual dan komputerisasi. Pencatatan manual dan komputerisasi dilakukan oleh bagian keuangan, adanya dua bagian pencatatan ini karena file mengenai pencatatan tahun sebelumnya terdelet dikarenakan computer yang digunakan rusak sehingga, semua informasi mengenai proses produksi, profil pelanggan, dan informasi-informasi penting lainnya hilang. Alasan inilah yang mendorong CV Ailani untuk membuat dua metode pencatatan yaitu manual dan komputerisasi.
Sistem pencatatan manual yang ada di CV Ailani hanya laporan arus kas, pencatatan manual ini dilakukan jika ada kas masuk dan keluar setiap harinya, contoh kas masuk seperti penerimaan kas dari reseller dan distributor secara offline, sedang contoh kas keluar seperti belanja bumbu harian. Semua transaksi yang terjadi harian akan dicatat secara manual oleh bagian keuangan.
Selain pencatatan secara manual, Ailani juga mencatat dengan komputerisasi. Pada CV Ailani ini aplikasi yang dipakai dalam pencatatan masih menggunakan Microsoft excel. Dalam pencatatan komputerisasi semua hal mengenai produksi, arus kas, penggajian dan belanja bulanan serta laba dan rugi diupdate dalam computer setiap seminggu sekali. Untuk laporan laba rugi CV Ailani tidak seperti laporan laba rugi seperti biasanya, Ailani menghitung keuntungannya setiap ada order dari pelanggan, jadi setiap ada barang atau produk yang keluar dari gudang, maka Ailani langsung mencatat keuntungan yang mereka dapat dari setiap barang yang keluar tersebut. Total laba atau rugi yang didapatkan oleh Ailani akan di total setiap bulannya, pada akhir bulan akan diketahui berapa keuntungan atau kerugian yang mereka dapatkan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah bagian keuangan dalam menghitung keuntungan maupun kerugian CV Ailani dalam satu periode.

D.    Sistem Penggajian
Karyawan yang bekerja di CV Ailani ada 6 orang, sebenarnya ada tujuh orang tapi, satu orang adalah istri pemilik CV Ailani sendiri dibagian keuangan, sehingga bagian keuangan tidak termasuk dalam karyawan yang menerima gaji. Karyawan CV Ailani adalah orang-orang yang tidak hanya bekerja di CV Ailani tapi, mereka mempunyai pekerjaan lain selain menjadi karyawan di CV Ailani, karena proses produksi tidak membutuhkan proses yang lama jadi, karyawan biasanya ada yang bekerja setengah hari, untuk itu gaji yang diberikan pada karyawan tergantung dari banyaknya jam mereka bekerja.
Berbeda dengan karyawan lainnya, bagian pengemasan digaji berdasarkan bungkus yang mereka kerjakan, semakin banyak bungkus yang mereka hasilkan maka, gaji mereka pun juga banyak, pekerjaan mereka dihitung perbungkus yang bisa mereka kerjakan.  Untuk pengambilan gaji oleh karyawan tergantung dari permintaan karyawan sendiri, ada yang sistem harian artinya, ada karyawan yang meminta gaji mereka perhari ada juga yang setiap minggu bahkan perbulan, pemberian gaji tergantung dari permintaan karyawan.


BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Sistem merupakan kebutuhan pokok dalam perusahaan, dengan adanya sistem semua kegiatan perusahaan dapat terbantu. Selain itu, sistem adalah alat komunikasi bisnis, yang dapat meningkatkan kulitas laba serta membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya lingkungan bisnis, banyak sekali teori-teori yang menjelaskan mengenai kegiatan perusahaan. Namun, seringkali teori tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Sistem hadir untuk menjawab pertanyaan mengenai kenapa ada proses kegiatan dalam sebuah organisasi? sistem tak hanya dibutuhkan oleh pelaku bisnis tapi, sistem juga dibutuhkan oleh semua organisasi, baik organisasi profit maupun non profit. Kebutuhan sistem tidak bisa dikesampingkan oleh pelaku bisnis yang menginginkan bisnisnya dapat berkembang pesat. Bisa dibayangkan jika dalam organisasi tidak mempunyai sistem di dalamnya maka, bisa dipastikan bisnis yang ada seperti kendara tanpa rem, bisnis tak bisa berjalan dengan baik.
Masa depan perusahaan tergantung dari baik tidaknya sistem, tentunya sistem yang baik tidak bisa dijalankan jika pelaku di dalamnya tidak menerapkan sistem tersebut. Sebaik apapun sistem yang ada apabila tidak dilaksanakan maka, akan menjadi percuma perusahaan menusun sistem. Untuk itu perlulah pelaku bisnis memikirkan betul tentang sistem yanga kan dijalankan oleh perusahaan karena, sistem juga bisa menggambarkan bagaiamana tipe perusahaan.