MAKALAH LAB SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI CV AILANI FOOD
JURUSAN
AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG
2016
BAGIAN
I
LAPORAN
PENDAHULUAN
BAB
I
1) Analisis Sistem CV Ailani Food (Abon Jamur)
Abon
jamur tiram ailani merupakan usaha home industry yang berlokasi di Jl. Andromeda no. 5 Malang, jawa timur. Nama
ailani merupakan singkatan dari “Abon Ibu Rahlani” Abon Jamur Tiram Ailani dimulai dari
resep keluarga, dimana awalnya menghasilkan Abon Daging Sapi dan dikonsumsi
untuk kalangan sendiri. Abon Ailani sudah dilengkapi dengan:
1) Sertifikasi PIRT DEPKES RI
2) Sertifikasi halal MUI
3) Barcode resmi GSI
Resep keluarga yang
tadinya diperuntukkan untuk abon daging sapi mulai kami coba modifikasi agar
bisa diaplikasikan dalam pembuatan abon jamur tiram. Hingga akhirnya
terciptalah komposisi yang tepat untuk mengolah jamur tiram
menjadi makanan abon jamur tiram yang gurih, nikmat, bergizi dan tentunya unik.
Abon ini kemudian kami kemas dalam sebuah kemasan yang menarik dengan nama Abon
Jamur Tiram Ailani. Ailani telah mendapatkan sertifikasi dari Departemen
Kesehatan Republik Indonesia dengan No.P-IRT 2043573011015-18. Sehingga dapat
dijamin bahan-bahan yang digunakan serta proses pembuatan Abon Jamur Tiram
Ailani telah memenuhi persyaratan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia
untuk Produk Makanan Home Industry.
A. Sistem
Produksi
Sistem produksi yang ada di ailani dimulai dengan pemesanan
jamur tiram pada petani-petani jamur sehari sebelum jamur di produksi, karena
untuk mendapatkan hasil bagus maka, jamur tiram harus di treatment. Proses
produksi dibagi menjadi tiga bgian yaitu: proses treatment, memasak, dan
pengepakan. Untuk bungkus produk yang terbuat dari aluminium, CV Ailani telah
mampu membuat sendiri maka dari itu kini, CV Ailani menambah satu mesin baru
untuk proses produksinya tapi, untuk bungkus bagian luar, CV Ailani masih
memesan pada orang lain, untuk pemesanan bungkus luar, CV Ailani memesan
bungkus dalam jumlah yang cukup banyak yaitu 10.000 bungkus kemasan, agar tidak
terjadi penghambatan dalam proses pengepakan maka, CV Ailani memesan bungkus
kemasan, jika bungkus kemasan tersisa 1.000 bungkus.
B. Sistem
Penjualan dan Pemasaran
Sistem pemasaran yang ada di Ailani mempunyai dua bagian
yaitu online dan offline, pada bagian offline ini dibagi menjadi dua bagian
yaitu distributor dan reseller. Distributor adalah orang yang membeli produk
dalam jumlah besar yang nantinya akan dijual kembali ke toko-toko atau
pelanggannya, sedang reseller adalah orang yang ikut mempromosikan produk
Ailani dengan membeli dan menjual pada pelanggan dengan jumlah yang lebih
kecil, minimal 10 bungkus.
Dalam proses pembelian offline ini, reseller dan distributor
Ailani mendatangi langsung lokasi pembuatan produk abon jamur, dalam proses ini
pula para distributor yang telah bekerjasama dengan Ailani akan diberikan
tenggang waktu untuk pembayaran produk, artinya mereka diberikan kredit, itupun
tidak ada bukti dokumen yang diserahkan dari pihak Ailani ke pihak distributor
sebagai tanda bukti kredit tapi, pihak Ailani tetap mencatatnya di laporan arus
kas.
Prosedur dalam pembelian online dibagi menjadi tiga bagian
yaitu eceran, Distributor, dan reseller.
Eceran adalah orang yang membeli produk Ailani tanpa melalui perantara orang
lain, artinya mereka memesan online atas nama diri sendiri. Untuk pembelian
online distributor, reseller maupun eceran, memesan secara online melalui
facebook, twitter ataupun sosial media lainnya dengan menyebutkan produk dan
banyaknya produk yang dibeli karena, CV Ailani tidak hanya menjual satu rasa
abon jamur jadi, para konsumen harus menyebutkan jenis rasanya. Dalam proses pembelian
secara online ini ailani tidak memberikan dokumen atau formulir transaksi jadi,
setelah produsen atau reseller memesan produk, CV Ailani langsung mengirim
barang tersebut pada alamat yang disebutkan oleh produsen melaui jasa
pengiriman setelah adanya transfer via bank dari pihak produsen atau reseller.
C. Sistem
Aset
Aset tetap merupakan aset terpenting dalam suatu perusahaan
karena, aset mempunyai peran dalam menjalankan produksi perusahaan. Aset tetap
yang dimiliki oleh Ailani meliputi:
No
|
Asset
|
Jumlah
|
No
|
Asset
|
Jumlah
|
1
|
Mesin
Speener ( Alat Peniris Minyak atau Air)
|
2
|
8
|
Wajan
Besar
|
3
|
|
Cadangan
|
1
|
9
|
Jenset
|
1
|
2
|
Mesin
penggiling jamur
|
1
|
10
|
Telpon
|
1
|
3
|
Mesin
penggiling Kacang
|
1
|
11
|
Computer
|
1
|
4
|
Mesin
Pengemasan
|
1
|
12
|
Bangunan
|
1
|
5
|
Pet
Printing (Mesin Pencetak Tanggal Kadaluarsa):
|
1
|
13
|
Motor
|
1
|
6
|
Mesin
Bungkus Aluminium
|
1
|
14
|
Kompor
|
3
|
7
|
Dandang
Perebus
|
1
|
|
|
|
Aset-aset Ailani terdiri dari aset yang mendukung proses
produksi maupun pemasaran produk, aset-aset tersebut tidak dianggarkan maupun
disusutkan oleh pemilik, hanya dipakai sesuai kapasitas mesin dengan hitungan
per jam, namun pemilik memiliki kebijakan untuk memakai aset-aset yang
berhubungan dengan proses produksi dibawah standar pemakaian, agar mesin bisa
bertahan lama.
Aset computer dipakai jika ada transaksi baik pembelian
maupun penjualan, artinya ailani memakai computer tidak setiap waktu, pemilik
memiliki kebijakan untuk pemakaian computer jika bagian keuangan memosting
pengeluaran dan pemasukan setiap harinya.
Aset tetap berupa bangunan, pemilik menyewa dengan biaya
12.000.000 per tahunnya. Bangunan ini selain digunakan sebagai tempat produksi
juga digunakan sebagai kantor pemasaran sekaligus tempat pertemuan dengan
kolega-kolega. Sedang jenset hanya digunakan ketika terjadi mati lampu dalam
proses produksi.
D. Sistem
Pembukuan atau Pencatatan
Sistem pencatatan Ailani dibagi menjadi dua yaitu manual dan
komputerisasi. Pencatatan manual dan komputerisasi dilakukan oleh bagian
keuangan, adanya dua bagian pencatatan ini karena file mengenai pencatatan
tahun sebelumnya terdelet dikarenakan computer yang digunakan rusak sehingga,
semua informasi mengenai proses produksi, profil pelanggan, dan
informasi-informasi penting lainnya hilang. Alasan inilah yang mendorong CV
Ailani untuk membuat dua metode pencatatan yaitu manual dan komputerisasi.
Sistem pencatatan manual yang ada di CV Ailani hanya laporan
arus kas, pencatatan manual ini dilakukan jika ada kas masuk dan keluar setiap
harinya, contoh kas masuk seperti penerimaan kas dari reseller dan distributor
secara offline, sedang contoh kas keluar seperti belanja bumbu harian. Semua
transaksi yang terjadi harian akan dicatat secara manual oleh bagian keuangan.
Selain pencatatan secara manual, Ailani juga mencatat dengan
komputerisasi. Pada CV Ailani ini aplikasi yang dipakai dalam pencatatan masih
menggunakan Microsoft excel. Dalam pencatatan komputerisasi semua hal mengenai
produksi, arus kas, penggajian dan belanja bulanan serta laba dan rugi diupdate
dalam computer setiap seminggu sekali. Untuk laporan laba rugi CV Ailani tidak
seperti laporan laba rugi seperti biasanya, Ailani menghitung keuntungannya
setiap ada order dari pelanggan, jadi setiap ada barang atau produk yang keluar
dari gudang, maka Ailani langsung mencatat keuntungan yang mereka dapat dari
setiap barang yang keluar tersebut. Total laba atau rugi yang didapatkan oleh
Ailani akan di total setiap bulannya, pada akhir bulan akan diketahui berapa
keuntungan atau kerugian yang mereka dapatkan. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah bagian keuangan dalam menghitung keuntungan maupun kerugian CV
Ailani dalam satu periode.
E. Sistem
Penggajian
Karyawan yang bekerja di CV Ailani
ada 6 orang, sebenarnya ada tujuh orang tapi, satu orang adalah istri pemilik
CV Ailani sendiri dibagian keuangan, sehingga bagian keuangan tidak termasuk
dalam karyawan yang menerima gaji. Karyawan CV Ailani adalah orang-orang yang
tidak hanya bekerja di CV Ailani tapi, mereka mempunyai pekerjaan lain selain
menjadi karyawan di CV Ailani, karena proses produksi tidak membutuhkan proses
yang lama jadi, karyawan biasanya ada yang bekerja setengah hari, untuk itu
gaji yang diberikan pada karyawan tergantung dari banyaknya jam mereka bekerja.
Berbeda dengan karyawan lainnya,
bagian pengemasan digaji berdasarkan bungkus yang mereka kerjakan, semakin
banyak bungkus yang mereka hasilkan maka, gaji mereka pun juga banyak,
pekerjaan mereka dihitung perbungkus yang bisa mereka kerjakan. Untuk pengambilan gaji oleh karyawan
tergantung dari permintaan karyawan sendiri, ada yang sistem harian artinya,
ada karyawan yang meminta gaji mereka perhari ada juga yang setiap minggu
bahkan perbulan, pemberian gaji tergantung dari permintaan karyawan.
Ada lima sistem yang berlaku di CV
Ailani yaitu: sistem produksi, sistem penjualan/pemasaran, sistem aset,
pencatatan dan sistem penggajian. Dari lima sistem ini kami menemukan beberapa
kelamahan yaitu:
1) Kelemahan sistem penjualan/pemasaran
·
Tidak adanya dokumen yang mendukung adanya penjualan.
2) Kelemahan sistem aset
·
Belum adanya klasifikasi yang tepat untuk aset-aset yang
digunakan untuk proses produksi dan aset yang digunakan untuk pemasaran.
·
Tidak adanya pemisahan antara gudang, tempat produksi maupun
kantor pemasaran.
3) Sistem pencatatan
·
Kurang memenuhi standar dalam pencatatan.
·
Tidak adanya kode rekening dalam jurnal standarnya.
·
Laporan mengenai aset tetap.
·
Laporan tentang utang piutang masih belum diklasifikasikan,
semua laporan dijadikan satu, dan bercampur dengan laporan lainnya seperti
laporan pembelian bahan baku.
4) Sistem karyawan dan penggajian
·
Bagian Keuangan kurang menguasai laporan keuangan secara
maksimal
·
Tidak adanya punishment maupun reward bagi karyawan yang
rajin dan tidak
BAB II
Rekomendasi Kebutuhan Sistem
1.
Rekomendasi Sistem
Setelah melakukan analisa terhadap sistem yang ada pada CV
Ailani food, kami merekomendasikan beberapa sistem yang mungkin bisa
memperbaiki sistem yang ada pada CV Ailani food. Sebenarnya sistem yang ada di
CV Alani food sudah cukup baik akan tetapi, lebih baik lagi jika ada perbaikan
dibeberapa sistem, rekomendasi sistem secara keseluruhan untuk CV Ailani adalah
belum adanya kontrak dengan pemasok. Alasannya karena jika pemasok tidak
dikontrak dan ada masalah mengenai bahan baku dikemudian hari maka, akan
terjadi penghambatan terhadap proses produksi.
Selain sistem kontrak dengan pemasok, CV Ailani sangat
disarankan untuk melakukan evaluasi kinerja baik mingguan maupun bulanan dan
tahunan, hal ini dikarenakan sangat pentingnya evaluasi kinerja diterapkan oleh
suatu organisasi karena, kegiatan seperti ini bermanfaat selain mempererat
hubungan atasan dan bawahan juga bisa dijadikan alat motivasi bagi pegawai
lainnya. Rekomendasi yang kami ajukan berdasarkan analisa kelemahan yang ada
pada CV Ailani food.
Rekomendasi Sistem Pencatatan
Disini kami merekomendasikan perbaikan untuk sistem
pencatatan yang lebih baik. Perusahaan hendaknya mulai menuliskan kode rekening
/ chart of accounts, supaya lebih mudah dalam mengklasifikasikan apa yang akan
dicatat.
Rekomendasi Sistem Penjualan dan Pemasaran
Untuk rekomendasi sistem penjualan dan pemasaran kami
merekomendasikan diberlakukannya dokumen atau faktur setiap kali ada penjualan,
ini bertujuan agar tidak ada kecurangan dan juga memudahkan dalam pencatatan
serta pemeriksaan.
Rekomendasi Sistem Karyawan dan Penggajian
Diberlakukannya sistem reward dan punishment bagi karyawan
yang rajin dan karyawan yang pemalas, ini diperlukan agar karyawan yang ada
bekerja secara maksimal dan ada peringatan secara tak langsung bagi karyawan
yang tidak rajin. Selain itu, bagian keuangan yang bertugas mencatat dan
menyusun laporan keuangan kurang memahami cara membuat laporan keuangan yang
baik, untuk itu kami rekomendasikan aplikasi akuntansi yang mudah untuk
diterapkan.
Rekomendasi Sistem Aset
Rekomendasi terhadap sistem aset
yaitu adanya pemisahan aset yang digunakan untuk produksi dan aset yang
digunakan untuk pemasaran seperti gedung, adanya pemisahan ini nanti akan
berdampak pada pembebanan biaya listrik, telpon dan air masuk pada overhead
pabrik atau biaya pemasaran dan bagian umum, karena belum adanya pencatatan
mengeai aset maka rekomendasi kami yaitu membuat catatan tentang beban
penyusutan aset-aset tetapnya sekaligus metode yang dipakai adalah metode garis
lurus.
BAGIAN II
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUSAHAAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang Penyusunan Sistem
Sistem
saat ini menjadi hal yang sangat penting dalam pelaksanaan semua aktivitas,
baik yang berhubungan dengan aktivitas harian, aktivitas bisnis, maupun
aktivitas lainnya. Dalam dunia usaha, sistem adalah dasar dari segala pekerjaan
yang akan dilakukan oleh unit usaha tersebut. Perubahan – perubahan atas sistem
juga diperlukan dalam jalannya suatu usaha. Sebab seiring berjalannya waktu,
dan perkembangan teknologi, kita perlu meng-update sistem yang dimiliki.
Sehingga tidak tertinggal oleh unit bisnis yang lain.
Namun,
jika perusahaan baru berdiri, atau sudah berjalan tetapi masih belum mempunyai
sistem, maka diperlukan adanya pembuatan sistem untuk menunjang berjalannya
usaha. Tanpa adanya sistem, maka usaha akan lebih susah untuk berkembang. Dan
akan kalah bersaing dengan usaha yang lain.
1.2.
Tujuan Penyusunan Sistem
Tujuan
penyusunan sistem disini adalah untuk memperbaiki kekurangan – kekurangan atau
kelemahan – kelemahan yang ada. Sehingga kedepannya akan bisa berkembang lebih cepat
dan lebih besar. Serta dapat bersaing dengan unit bisnis yang lain.
1.3.
Ruang Lingkup Pembahasan
Kami
berfokus pada penggambaran sistem yang terdapat pada perusahaan, disini CV.
AILANI FOOD. Serta melihat kekurangan dan kelemahan dari sistem yang ada. Kemudian
merekomendasikan kebutuhan sistem untuk suatu perubahan di masa akan datang.
1.4.
Struktur Organisasi
Struktur
Organisasi CV Ailani food
1.5.
Job Description
1.5.1.
Direktur
Seperti
unit organisasi pada umumnya tugas dari direktur di CV Ailani adalah mengambil
keputusan sekaligus menjadi pengawas bagi kegiatan bisnis. Selain itu direktur
juga bertugas untuk mencari kolega-kolega yang dapat membantu pelebaran sayap
CV Ailani.
1.5.2.
Produksi
Pada
bagian produksi, keryawan dibagi menjadi tiga yaitu bagian masak, treatment dan
pengepakan, bagian ini bekerja sebagaimana yang telah di tentukan dibagiannya
masing-masing, bagian treatment selain mengurusi streatment juga bertugas untuk
ikut dalam bagian produksi, disini ada job desc yang double. Tiga bagian
produksi ini nanti akan melaporkan hasil pekerjaan mereka pada bagian
supervisor, tugas supervisor ini selain menerima laporan ia juga berfungsi
sebagai pengawas proses produksi.
1.5.3.
Keuangan
Tugas
dari bagian keuangan adalah menerima dan mengeluarkan uang sekaligus
mencatatnya, alur pelaporan bagian keuangan langsung pada direktur, artinya
setiap kali ada masalah mengenai keuangan baik dalam penerimaan serta
pencatatannya, bagian keuangan langsung berhubungan dengan direktur.
1.5.4.
Marketing
Bagian
marketing dibagi dalam dua bagian yaitu online dan offline, tuga bagian online
yaitu mengelola sosial media CV Ailani, selain itu bagian ini bertugas untuk
melayani pelanggan yang memesan lewat sosial media. Sedangkan bagian offline
bertugas untuk melayani pelanggan yang memesan secara langsung ke lokasi CV
Ailani.
1.5.5.
Supervisor
Menerima
laporan hasil pekerjaan bagian produksi, sebagai pengawas proses produksi.
Adanya pelaporan ini bertujuan agar proses produksi dapat dikendalikan dengan
adanya bagian yang bertanggung jawab tidak hanya menerima laporan tapi, juga
mengawasi jalannya proses produksi, agar proses produksi berjalan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan.
BAB II
JURNAL DAN KODE REKENING
Di dalam CV. AILANI FOOD hanya memiliki jurnal sebagaimana
tertulis dibawah ini :
Asset
|
Kas
|
|
Piutang dagang
|
|
|
Liabilitas
|
Utang Dagang
|
|
Pendapatan Penjualan
|
Modal
|
Modal
|
|
|
Beban – beban
|
Beban Gaji Karyawan
|
|
Beban Bahan Baku
|
|
Beban Bahan Setengah Jadi
|
|
Beban Bahan Jadi
|
|
Beban Belanja Harian
|
|
Beban Promosi
|
|
Beban Kemasan
|
|
Beban Akomodasi
|
|
Beban Listrik, Air dan Telepon
|
Sehingga kami merekomendasikan CV. AILANI FOOD untuk
menulis ulang jurnal yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga dalam
pengklasifikasian asset, utang, atau beban menjadi lebih mudah dan lebih nyaman
untuk digunakan.
CV. AILANI FOOD masih belum menggunakan kode
rekening / chart of accounts dalam pencatatan. Sehingga kami sebagai observator
tidak bisa menuliskan kode rekening / chart of accounts yang dimiliki
perusahaan. Sehingga kami masukkan sebagai kelemahan dari sistem dan
memasukkanya sebagai bahan rekomendasi untuk perbaikan dimasa akan datang.
Rekomendasi Untuk Kode Akun CV Ailani Food
NO
|
Penggolongan
|
Akun
|
Kode Rekening
|
1.
|
Asset
|
Kas
|
0010
|
2.
|
|
Piutang
dagang
|
0011
|
3.
|
|
|
|
4.
|
Liabilitas
|
Utang
Dagang
|
0035
|
5.
|
|
Pendapatan
Penjualan
|
0036
|
6.
|
Modal
|
Modal
|
0050
|
7.
|
|
|
|
8.
|
Beban –
beban
|
Beban
Gaji Karyawan
|
0070
|
|
|
Beban Bahan Baku
|
0071
|
|
|
Beban Bahan Setengah Jadi
|
0072
|
|
|
Beban Bahan Jadi
|
0073
|
|
|
Beban Belanja Harian
|
0074
|
|
|
Beban Promosi
|
0075
|
|
|
Beban Kemasan
|
0076
|
|
|
Beban Akomodasi
|
0078
|
|
|
Beban Listrik, Air dan Telepon
|
0079
|
Kode Akun
Aset: 0010-0030
Liabilitas: 0035-0050
Modal: 0050-0070
Beban-Beban: 0070-0095
BAB III
POKOK – POKOK KEBIJAKAN AKUNTANSI PERUSAHAAN
CV. Ailani Food menetapkan pokok kebijakan akuntansi
yang berhubungan dengan laba rugi usaha. Yakni setiap terjadi transaksi akan
langsung dicatat berapa laba yang diperoleh. Sedang untuk yang berhubungan
langsung dengan kegiatan operasional dan produksi perusahaan masih belum
menetapkan kebijakan akuntansi secara pasti. Sehingga kami memasukkannya
sebagai kelemahan dari sistem dan memasukkanya sebagai bahan rekomendasi untuk
perubahan dimasa akan datang.
CV Ailani memiliki kebijakan akuntansi yaitu laporan
keuangan yang dibuat oleh bidang keuangan harus diupdate seminggu sekali, ini
bertujuan agar pemilik perusahaan dapat memeriksa perkembangan bisnis yang
sedang berlangsung, selain itu untuk kebijakan pemberian hutang, pemilik hanya
memberikan utang pada konsumen yang telah berlangganan, ini bertujuan agar
tidak ada kecurangan jika nanti piutang tersebut tidak bisa ditagih.
BAB IV
PROSEDUR DAN FLOWCHART
A. Sistem Produksi
Sistem produksi yang ada di ailani dimulai dengan
pemesanan jamur tiram pada petani-petani jamur sehari sebelum jamur di
produksi, karena untuk mendapatkan hasil bagus maka, jamur tiram harus di
treatment. Proses produksi dibagi menjadi tiga bgian yaitu: proses treatment,
memasak, dan pengepakan. Untuk bungkus produk yang terbuat dari aluminium, CV Ailani
telah mampu membuat sendiri maka dari itu kini, CV Ailani menambah satu mesin
baru untuk proses produksinya tapi, untuk bungkus bagian luar, CV Ailani masih
memesan pada orang lain, untuk pemesanan bungkus luar, CV Ailani memesan
bungkus dalam jumlah yang cukup banyak yaitu 10.000 bungkus kemasan, agar tidak
terjadi penghambatan dalam proses pengepakan maka, CV Ailani memesan bungkus
kemasan, jika bungkus kemasan tersisa 1.000 bungkus.
B. Sistem Penjualan dan
Pemasaran
Sistem pemasaran yang ada di Ailani mempunyai dua
bagian yaitu online dan offline, pada bagian offline ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu distributor dan reseller. Dalam proses pembelian offline ini,
reseller dan distributor Ailani mendatangi langsung lokasi pembuatan produk
abon jamur, dalam proses ini pula para distributor yang telah bekerjasama
dengan Ailani akan diberikan tenggang waktu untuk pembayaran produk, artinya
mereka diberikan kredit, itupun tidak ada bukti dokumen yang diserahkan dari
pihak Ailani ke pihak distributor sebagai tanda bukti kredit tapi, pihak Ailani
tetap mencatatnya di laporan arus kas.
Prosedur dalam pembelian online dibagi menjadi tiga
bagian yaitu eceran, Distributor, dan
reseller. Eceran adalah orang yang membeli produk Ailani tanpa melalui
perantara orang lain, artinya mereka memesan online atas nama diri sendiri.
Untuk pembelian online distributor, reseller maupun eceran, memesan secara
online melalui facebook, twitter ataupun sosial media lainnya dengan
menyebutkan produk dan banyaknya produk yang dibeli karena, CV Ailani tidak
hanya menjual satu rasa abon jamur jadi, para konsumen harus menyebutkan jenis
rasanya. Dalam proses pembelian secara online ini ailani tidak memberikan
dokumen atau formulir transaksi jadi, setelah produsen atau reseller memesan
produk, CV Ailani langsung mengirim barang tersebut pada alamat yang disebutkan
oleh produsen melaui jasa pengiriman setelah adanya transfer via bank dari
pihak produsen atau reseller.
C. Sistem Pembukuan atau
Pencatatan
Sistem pencatatan Ailani dibagi menjadi dua yaitu
manual dan komputerisasi. Pencatatan manual dan komputerisasi dilakukan oleh
bagian keuangan, adanya dua bagian pencatatan ini karena file mengenai pencatatan
tahun sebelumnya terdelet dikarenakan computer yang digunakan rusak sehingga,
semua informasi mengenai proses produksi, profil pelanggan, dan
informasi-informasi penting lainnya hilang. Alasan inilah yang mendorong CV
Ailani untuk membuat dua metode pencatatan yaitu manual dan komputerisasi.
Sistem pencatatan manual yang ada di CV Ailani hanya
laporan arus kas, pencatatan manual ini dilakukan jika ada kas masuk dan keluar
setiap harinya, contoh kas masuk seperti penerimaan kas dari reseller dan
distributor secara offline, sedang contoh kas keluar seperti belanja bumbu
harian. Semua transaksi yang terjadi harian akan dicatat secara manual oleh
bagian keuangan.
Selain pencatatan secara manual, Ailani juga
mencatat dengan komputerisasi. Pada CV Ailani ini aplikasi yang dipakai dalam
pencatatan masih menggunakan Microsoft excel. Dalam pencatatan komputerisasi
semua hal mengenai produksi, arus kas, penggajian dan belanja bulanan serta
laba dan rugi diupdate dalam computer setiap seminggu sekali. Untuk laporan
laba rugi CV Ailani tidak seperti laporan laba rugi seperti biasanya, Ailani
menghitung keuntungannya setiap ada order dari pelanggan, jadi setiap ada
barang atau produk yang keluar dari gudang, maka Ailani langsung mencatat
keuntungan yang mereka dapat dari setiap barang yang keluar tersebut. Total
laba atau rugi yang didapatkan oleh Ailani akan di total setiap bulannya, pada
akhir bulan akan diketahui berapa keuntungan atau kerugian yang mereka
dapatkan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah bagian keuangan dalam menghitung
keuntungan maupun kerugian CV Ailani dalam satu periode.
D. Sistem Penggajian
Karyawan yang bekerja di CV Ailani ada 6 orang,
sebenarnya ada tujuh orang tapi, satu orang adalah istri pemilik CV Ailani
sendiri dibagian keuangan, sehingga bagian keuangan tidak termasuk dalam
karyawan yang menerima gaji. Karyawan CV Ailani adalah orang-orang yang tidak
hanya bekerja di CV Ailani tapi, mereka mempunyai pekerjaan lain selain menjadi
karyawan di CV Ailani, karena proses produksi tidak membutuhkan proses yang
lama jadi, karyawan biasanya ada yang bekerja setengah hari, untuk itu gaji
yang diberikan pada karyawan tergantung dari banyaknya jam mereka bekerja.
Berbeda dengan karyawan lainnya, bagian pengemasan
digaji berdasarkan bungkus yang mereka kerjakan, semakin banyak bungkus yang
mereka hasilkan maka, gaji mereka pun juga banyak, pekerjaan mereka dihitung
perbungkus yang bisa mereka kerjakan.
Untuk pengambilan gaji oleh karyawan tergantung dari permintaan karyawan
sendiri, ada yang sistem harian artinya, ada karyawan yang meminta gaji mereka
perhari ada juga yang setiap minggu bahkan perbulan, pemberian gaji tergantung
dari permintaan karyawan.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Sistem merupakan kebutuhan pokok dalam perusahaan,
dengan adanya sistem semua kegiatan perusahaan dapat terbantu. Selain itu,
sistem adalah alat komunikasi bisnis, yang dapat meningkatkan kulitas laba
serta membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan. Seiring dengan
berkembangnya lingkungan bisnis, banyak sekali teori-teori yang menjelaskan
mengenai kegiatan perusahaan. Namun, seringkali teori tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Sistem hadir untuk menjawab pertanyaan mengenai
kenapa ada proses kegiatan dalam sebuah organisasi? sistem tak hanya dibutuhkan
oleh pelaku bisnis tapi, sistem juga dibutuhkan oleh semua organisasi, baik
organisasi profit maupun non profit. Kebutuhan sistem tidak bisa dikesampingkan
oleh pelaku bisnis yang menginginkan bisnisnya dapat berkembang pesat. Bisa
dibayangkan jika dalam organisasi tidak mempunyai sistem di dalamnya maka, bisa
dipastikan bisnis yang ada seperti kendara tanpa rem, bisnis tak bisa berjalan
dengan baik.
Masa depan perusahaan tergantung dari baik tidaknya
sistem, tentunya sistem yang baik tidak bisa dijalankan jika pelaku di dalamnya
tidak menerapkan sistem tersebut. Sebaik apapun sistem yang ada apabila tidak
dilaksanakan maka, akan menjadi percuma perusahaan menusun sistem. Untuk itu
perlulah pelaku bisnis memikirkan betul tentang sistem yanga kan dijalankan
oleh perusahaan karena, sistem juga bisa menggambarkan bagaiamana tipe
perusahaan.