Sabtu, 12 September 2015

Akuntansi Keuangan Lanjutan



Perubahan Jumlah Saham Yang Dimiliki
Nilai tercatat investasi sebelum deviden saham atau pemecahan saham menjadi nilai tercatat baru dari jumlah saham yang lebih besar atau lebih kecil.
Pembelian Saham Tambahan
Pembelian saham tambahan dicatat sebesar biaya perolehan sebagaimana investasi awal. Ketika tambahan saham tersebut memberikan investor kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas investee, metode ekuitas harus diterapkan secara retroaktif dari tanggal investasi awal.
Penjualan Saham
Keuntungan atau kerugian dari penjualan diakui dari selisih antara harga jual yang diterima dan nilai tercatat investasi yang dijual. Saham mana yang dijual dapat ditentukan melalui pemisahan, penomoran sertifikat saham, atau cara yang lain.
Metode Ekuitas
Akuntansi metode ekuitas untuk investasi dalam saham biasa entitas lain ditujukan untuk mencerminkan perubahan ekuitas atau kepemilikan investor dalam investee.
Penggunaan Metode Ekuitas
PSAK NO.15 menetapkan aturan 20%. Jika tidakterdapat bukti lain yang menunjukkan sebaliknya, investor yang mempunyai 20% atau lebih saham berhak suara investee diasumsikan memiliki pengaruh signifikan atas investee. Dalam sebagian besar kasus, investasi sebesar 50% disaham berhak suara perusahaan lain dilaporkan menggunakan metode ekuitas.
Ekuitas Investor Atas Investee
Dilaporkan oleh investee       
Pengaruh pada akun investor
Laba neto
Mencatat pendapatan dari investasi
Meningkatkan akun investasi
Rugi neto
Mencatat kerugian dari investasi
Menurunkan akun investasi
Pengumuman deviden
Mencatat asset (kas atau piutang)
Menurunkan akun investasi

Pengakuan Pendapatan
Nilai tercatat investasi disesuaikan dengan jumlah yang sama untuk mencerminkan perubahan dalam asset neto investee karena adanya laba neto. Pengakuan Deviden: Deviden dari investasi tidak diakui sebagai pendapatan dalam metode ekuitas karena bagian investor atas laba investee diakui pada saat laba tersebut diakui oleh investee. Semua deviden dari investee diperlakukan sebagai deviden likuidasi dalam metode ekuitas.
Nilai Tercatat Investasi
Hanya jika investee membayar deviden dengan jumlah yang persis sama dengan labanya maka nilai tercatat investasi setelah akuisisi akan sama dengan biaya perolehan akuisisi awal.
Perbedaan Antara Biaya Perolehan Investasi Dan Nilai Buku Yang Mendasari
Selisih antara biaya perolehan investasi dari investor dengan nilai buku dari bagian proporsional investor atas asset neto yang mendasari dari investee disebut diferensial. Alasan mengapa biaya perolehan investasi dapat melebihi nilai buku asset neto adalah asset investee bernilai lenih dibandingkan nilai bukunya, adanya goodwill yang tidak tercatat karena adanya kemampuan menghasilkan laba lebih oleh investee. Kerugian akibat penurunan nilai atas investasi sendiri harus diakui jika penurunan nilai tersebut tidak bersifat sementara.
Amortisasi Atau Penghapusbukuan Diferensial
Amortisasi diferensial sehubungan dengan asset yang disusutkan atau yang diamortisasi dari investee dicatat pada pembukuan investor untuk mencerminkan penurunan manfaat masa depan yang diharapkan investor dari bagian biaya perolehan investasi sehubungan dengan asset-aset tersebut. Jadi, amortisasi atau pengurangan diferensial menyebabkan pengurangan akun investasi.

Pelepasan Diferensial Asset Terkait
Jika investee melepaskan asset dengan mana diferensial tersebut terkait, maka bagian diferensial tersebut harus dikeluarkan dari akun investasi di pembukuan investor. Investor tidak membuat akun terpisah untuk mencatat bagiannya atas keuntungan atau kerugian yang termasuk dalam laba neto investee, seperti keuntungan dari penjualan asset tetap atau penghapusbukuan diferensial pembelian yang belum diamortisasi.
Penurunan Nilai Investasi
Jika nilai pasar investasi mengalami penurunan secara material dibawah nilai bukunya, maka nilai tercatat investasi harus diturunkan menjadi sebesar nilai wajarnya dan mengakui adanya kerugian.
Perubahan Jumlah Lembar Saham Yang Dimiliki
Perubahan yang disebabkan oleh deviden saham, pemecahan saham, atau pemecahan saham terbalik diperlukan dengan cara yang sama dalam metode biaya.
Pembelian Saham Tambahan
Investasi baru dan lama pada saham yang sama digabungkan untuk tujuan pelaporan keuangan. Jika investasi dicatat menggunakan metode biaya dan pembelian saham baru tersebut memberikan investor kemampuan untuk mempengaruhi investee secara signifikan, maka diharuskan adanya perlakuan retroaktif dari metode biaya ke metode ekuitas.
Penjualan Saham
Akun investasi disesuaikan pada tanggal penjualan untuk bagian investor atas laba investee pada periode berjalan, keuntungan atau kerugian diakui untuk perbedaan antara harga jual yang diterima dengan nilai tercatat saham yang dijual. Jika metode ekuitas tidak lagi sesuai untuk digunakan setelah tanggal penjualan, nilai tercatat investasi yang tersisa dianggap sebagai biaya perolehan investasi dan diperlakukan berdasarkan metode biaya dengan cara yang biasa mulai dari tanggal penjualan tersebut.

Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer




 Sebelum kita mempelajari sistem informasi manajemen berbasis kompoter sangat diperlukan kita mengetahui terlebih dahulu mengenai sistem informasi manajemen. SIM adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi, membicarakan informasi berarti membicarakan masalah pengetahuan atau berita. Karena kita akan merasa kesulitan jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mengetahui informasi yang dapat membantu kita dari kesulitan-kesulitan yang ada.
Dari pengertian tersebut bisa dikembangkan bahwa SIM saat ini tidak hanya mengenai SIM dalam arti sempit, akan tetapi SIM bisa di terapkan dengan mengaplikasikannya dengan tekhnologi yang sekarang berkembang, bisa dibayangkan jika setiap informasi mengenai perusahaan tidak menggunakan computer untuk menyimpan datanya maka, sangat banyak dan lama jika perusahaan ingin mencari kembali file yang telah tidak dipakai namun dibutuhkan dikemudian hari.
Sistem informasi ini dikembangkan juga untuk mengikuti era globalisasi karena, sistem informasi saat ini sangat berkembang luas bahkan dinegara lainpun sangat pesat perkembangannya, dengan adanya sistem informasi manajemen berbasis computer ini kita bisa berkomunikasi dan bisa mendapat informasi mengenai sistem informasi dari Negara lain, tidak terbatas hanya di dalam negeri, maka dari itu banyak sekali manfaat dari adanya sistem informasi berbasis computer, namun yang harus diperhatikan adalah informasi yang kita buat harus dipertanggung jawabkan kebenarannya karena informasi yang salah akan dapat menyesatkan para pembaca maka dari itu butuh ketelitian dan harus cermat dalam memilih setiap informasi yang kita dapat.
Pertanyaannya adalah, kenapa harus berbasis computer?. Karena computer dapat membantu untuk menyimpan, mengiangatkan kita akan file yang telah kita simpan dalam computer, file yang berupa informasi penting tidak bisa kita simpan disembarang tempat karena itu akan menimbulkan kerusakan. Computer dapat membantu kita agar kita bisa membuka dan melihat file tersebut kapan saja kita butuhkan, sehingga sangat penting untuk era seperti saat ini yang semuanya di ukur menggunakan tekhnologi, dalam hal ini adalah computer.
SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan cepat. Dalam kegiatannya  komputer memainkan peranan  penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya computer yang dapat meminimalkan waktu serta mempercepat pekerjaan seorang manajer yang harus membuat keputusan cepat dan tepat.
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan  bisnis. Skema Sistem Informasi Berbasis Komputer di organisasi,dapat dibagi menjadi  beberapa bagian:
1.      Sistem Pemrosesan Transaksi. Merupakan sistem informasi yang dituntut untuk mengguanakan komputer dan dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah  besar untuk transaksi rutin seperti penggajian, keuangan, inventarisasi dan sebagainya. Sistem ini berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
2.      Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) tidak menggantikan Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems), tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasi yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan.
3.      Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support Systems). Sistem tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh Sistem Pengolahan Transaksi. Sistem ini membantu para eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
4.       Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori,  penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer.


Sistem Informasi Manajemen Berbasis Sumber Daya Manusia



2.1  Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses pemanfaatan SDM secara efektif dan efisien melalui kegiatan perencanaan, penggerakan dan pengendalian semua nilai yang menjadi kekuatan manusia untuk mencapai tujuan. Dalam rumusan lain MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah pengelolaan pemanfaatan individu-individu. Barry Cushway (1994:6) manajemen sumber  daya manusia adalah rangkaian strategi, proses dab aktivitas yang didesain untuk menunjang tujuan perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan prusahaan dan individu.
Dalam rangka mencapai tujuannya, perusahaan beralih ke tekhnologi sistem informasi. Ketergantungan pada tekhnologi sistem informasi ini mendorong asumsi bahwa sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system) identik dengan komputerisasi. Kenyataannya tekhnologi computer diperlukan untuk fungsi dan kegiatan sistem informasi sumber daya manusia. Computer sebagai tekhnologi berbasis informasi berfungsi sebagai alat untuk mengoperasikan aplikasi sistem informasi sumber daya manusia. Tugas-tugas terkait penyebaran informasi dengan cepat mendapatkan umpan balik yang praktis dengan dukungan komputerisasi.
Operasionalitas sumber daya manusia menantang perusahaan melakukan perubahan dengan menghargai kinerja perusahaan. Paradox ini berasal dari kebutuhan bisnis untuk meningkatkan produktivitas dari pekerja yang terampil agar memenuhi permintaan pada usaha manufaktur atas inovasi tekhnologi dan ontelektual
 Berbagai faktor yang melatarbelakangi semakin pentingnya MSDM dalam suatu perusahaan yang memanfaatkan SDM untuk mencapai tujuannya.  Faktor-faktor  tersebut adalah:
1.   Peranan Sumber Daya Manusia
Semula manusia dalam perusahaan dianggap sebagai faktor produksi, unsur organisasi dengan konotasi  negative karena kebutuhannya menekankan kehadiran dan di kantor akan tetapi kini manusia telah menjadi sumber daya dengan konotasi aktif dan dinamis. SDM memiliki motivasi untuk mendorong berbuat positif dan daya dorong negative yang dapat menghambat perusahaan. Apabila SDM dalam perusahaan bermoral baik, disiplin, loyalitas dan produktif maka perusahaan dapat hidup berkembang dengan baik, sebaliknya apabila SDM bersifat statis, bermoral rendah, senang korupsi, kolusi dan nepotisme akan dapat menghancurkan perusahaan.
2.      Permasalahan Tenaga Kerja
Masalah tenaga kerja yang sering muncul dan dihadapi oleh berbagai Negara yang sedang berkembang adalah sangat kompleks dan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi dan stabilitas bangsa dan Negara. Adapun permasalahan tenaga kerja yang paling banyak ditemukan adalah masalah sikap, mental, dan norma-norma atau budaya kerja karyawan, masalah peningkatan mutu, dan kemampuan kerja karyawan, dan masalah peningkatan kesejahteraan, karyawan baik fisik maupun rohani.
3.      Peranan Perubahan Dari Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Garry Dessler (1997:19-21) banyak peran baru SDM dalam perusahaan yaitu sebagai berikut:
a.       SDM dan Pendorongan Produktivitas
b.      SDM dan Ketanggapan
c.       SDM dan Jasa
d.      SDM dan Komitmen
e.       SDM dan Strategi Perusahaan
2.2 Strategi Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Manajer disarankan untuk meningkatkan perusahaan dengan membangun sistem yang efektif melalui manajemen data yang memfasilitasi pengambilan keputusan pada tingkat strategi dan operasional. Manajer mengelola fungsi sumber daya manusia dengan penggunaan sistem informasi sumber daya manusia.
Pengenalan sistem informasi sumber daya manusia dipahami secara praktis dengan proses pertukaran yang melibatkan strategi perusahaan. Masalah dalam pengembangan dan pemanfaatan sistem sumber daya manusia memetakan munculnya penggunaan computer pada manusia. Manajer menemukan perencanaan kegiatan pada sumber daya manusia. Kurangnya sumber daya manusia yang sesuai sistem dan control cenderung memiliki prioritas rendah dalam merencanakan sumber daya manusia. Keberadaan aplikasi terbatas pada tekhnologi, skala waktu yang panjang dalam pengembangan dan sistem yang terpisah sulit untuk mengintegrasikan situasi.
Individu sebagai bagian dari sumber daya, ide, bantuan, inspirasi, persahabatan, cinta dan sebagainya membentuk diri kedalam pertukaran strategis. Proses member dan menerima serta proyek menuju masa depan. Demikian pula, perusahaan membawa mereka menuju masa depan yang memungkinkan konstituen eksternal seperti pelanggan, pemasok, investor, dan Negara serta konstituen internal dimana individu dan kelompok bekerja dalam perusahaan.
2.3     Membangun Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Desainer dan manajer mengembangkan sistem informasi perusahaan dengan memberikan kodifikasi sebagai perspektif pada pekerjaan dan keterampilan. Sistem yang dikembangkan melibatkan temuan terhadap pemahaman yang ada. Atas dasar dari temuan tersebut, pengembangan sistem informasi sumber daya manusia dilakukan dengan visi strategis yang lebih jelas. Perkembangan dari perspektif sistem informasi dipandang sebagai kompetensi inti yang strategis. Konsisten dengan model penyesuaian kerja dengan individu dan perusahaan terkait yang menetapkan nilai-nilai perusahaan, tujuan, dan sumber daya yang mengarah pada pengembangan sistem perusahaan dan proses yang dirancang untuk memfasilitasi pencapaian tujuan.
Nilai-nilai dan tujuan dari perusahaan merupakan penentu penting dari sifat sistem e-selection. Sistem tersebut efektif mempromosikan nilai-nilai dan tujuan serta sikap, niat dan perilaku individu yang mendukung sistem. E-selection menjadi efektif memungkinkan perusahaan mempekerjakan orang-orang yang mampu memenuhi persyaratan peran dan bersedia untuk bekerja atas kepentingan tujuan perusahaan.
Persepsi kontrol juga dapat ditingkatkan dengan e-selection yang baik dan mudah digunakan. Sistem tersebut memungkinkan individu yang tidak mahir dengan computer untuk mengakses informasi tentang pekerjaan. Control dapat ditingkatkan melalui kebijakan informasi yang adil. Kebijakan tersebut harus membatasi jumlah dan jenis individu yang dapat memperoleh akses ke informasi mengenai subyek data. Selain itu, data subyek control atas penyebaran informasi pribadi. Subyek data harus memiliki kemampuan untuk mengakses dan memperbaiki informasi yang valid.
2.4  Program Pelayanan Sumber Daya Manusia
Pemeliharaan karyawan adalah kegiatan untuk memelihara kondisi fisik dan mental dari para karyawan. Program pelayanan karyawan, membantu memelihara semangat (morale) karyawan. Memberikan perhatian khusus pada program pelayanan karyawan yang baik akan memelihara sikap karyawan baik terhadap kerja dan lingkungan kerjanya.
Banyak istilah yang diperguanakan oleh pakar untuk program-program pelayanan karyawan. Ada yang menggunakan istilah “jaminan sosial”, “program kesejahteraan karyawan” dan lain sebagainya. Berbagai bentuk program pelayanan karyawan bidang itu dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
1.      Yang menyangkut masalah ekonomi para karyawan
2.      Program rekresai/hiburan
3.      Program penyediaan fasilitas bagi para karyawan
Sukses tidaknya program tersebut sangat terkait dengan komitmen pimpinan perusahaan di samping karena adanyadukungan dana organisasi yang cukup besar. Di Indonesia sangat banyak laba perusahaan itu disebut untuk membayar hutang, atau investasi dibidang usaha lain ketimbang memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Dukungan dan dorongan pemerintah serta masyarakat sangat perlu mengarahkan para pemilik usaha, pihak manajemen untuk memelihara karyawan seperti memelihara pelanggannya.
Heidjrachman dan Suad Husnan (1990:268) mensinyalir bahwa program-program kesejahteraan karyawan telah mengalami perkembangan yang meluas pada akhir-akhir ini. Banyak sebab yang menjadikan makin diperhatikannya masalah kesejahteraan karyawan ini. Karena itu, mereka berysaha memberikan apa yang dirasa baik untuk para karyawan, agar mereka tidak membentuk organisasi buruh. Perhatian pemerintah yang makin meningkat terhadap persoalan kesejahteraan karyawan, persaingan yang makin ketat, dan juga timbulnya organisasi buruh menjadi sebab lain yang meningkatkan perhatian pengusaha terhadap masalah kesejahteraan karyawan.




Kajian Teori
Manajemen menurut James Stoner adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Manajemen menurut Harold Koonz (1986:3) dan C.O. Dannel adalah upaya mencapai tujuan organisasi melalui kegiatan orang lain.
Manajemen menurut G.R. Terry (1986:3) merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya.
Manajemen menurut M.P.Fallet yang dikutip oleh T. Hani Handoko sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
SDM (Sumber Daya Manusia) menurut Yusuf Suit-Almasdi (1996:35) adalah kekuatan daya fakir dan berkarya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu digali, dibina serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia. SDM adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh manusia yang terdiri dari kemampuan berfikir, berkomunikasi, bertindak, dan bermoral untuk melaksanakan suatu kegiatan baik bersifat tekhnis maupun manajerial.
Barry Cushway (1994:6) manajemen sumber  daya manusia adalah rangkaian strategi, proses dab aktivitas yang didesain untuk menunjang tujuan perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan prusahaan dan individu.






Daftar Pustaka
Irra Chrisyanti Dewi. 2014. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. Jakarta, Penerbit Prestasi Pustakaraya.
I Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, I Wayan Mudhiarta Utama. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta, Graham Ilmu.