Teori Akuntansi
Kerangka Konseptual Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan di Lingkungan
Pesantren
Dosen Pengampu:
NANIK WAHYUNI,SE., M.Si
Disusun Oleh:
Afifatur
Rohmah 13520032
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dunia bisnis
semakin berkembang seiring dengan kebutuhan-kebutuhan di perusahaan-perusahaan atau
pihak bank yang bermaksud untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para
pelanggannya, lingkungan maupun pihak intern yang ikut berkecimpung dalam
membangun bisnis suatu perusahaan. Selain itu, pesaing dalam dunia bisnis juga
semakin ketat, sehingga, membuat perusahaan lebih kompetitif dan melakukan
berbagai inovasi agar tidak kalah dengan pesaingnya.
Banyak hal yang
harus diperhatikan oleh perusahaan dalam bertahan di dunia bisnis. Perusahaan
menginginkan kepastian akan berjalannya bisnis mereka di masa yang akan datang.
Begitu juga berlaku bagi pihak bank, dkarena, bank merupakan organisasi yang
memberikan jasa kepada pelanggannya meliputi pinjaman, jaminan dan gadai,
sangat penting bagi pihak bank untuk mengetahui kegiatan operasi yang selama
ini dijalankan dapat bertahan dan dapat memberikan pelayanan terhadap
masyarakat.
Behubungan
dengan kepastian masa yang akan datang, bagi perusahaan maupun bank yang ingin
mengetahui kepastian di masa yang akan datang, membutuhkan akan teori yang
mampu memberikan informasi mengenai kelangsungan usaha di masa mendatang. Teori
kontijensi merupakan teori dimana keputusan mengenai hal di masa mendatang
ditentukan oleh para manajer dengan melihat kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi di masa mendatang.
Keputusan mengenai kelangsungan usaha dimasa
mendatang, akan terbantu dengan adanya teori kontijensi, dimana teori ini
banyak di gunakan di perusahaan-perusahaan dalam meramal masa mendatang
perusahaan meliputi pelanggan, kewajiban, termasuk kelangsungan usahanya.
Alasan-alasan di atas mendorong kami agar lebih mengetahui tentang teori
kontijensi.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa
saja unsur-unsur yang ada dalam teori kontijensi?
2.
Bagaimana
teori akuntansi digunakan dalam oraganisasi-oraganisasi yang ada?
3.
Apa
dan bagaimana penelitian yang ada mengenai teori kontijensi?
1.3
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa saja unsur-unsur yang ada dalam teori kontijensi
2.
Untuk
mengetahui Bagaimana teori akuntansi digunakan dalam oraganisasi-oraganisasi
yang ada
3.
Untuk
mengetahui Apa dan bagaimana penelitian yang ada mengenai teori kontijensi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Teori Kontijensi
Kontijensi
lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat merupakan
transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-hari. Kontijensi
yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi bank
yang bersangkutan. Kontijensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh
ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu
perusahaan yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadi satu
atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang.
Menurut teori,
sistem yang terbuka pada suatu perusahaan sangat berkaitan dengan interaksi
untuk penyesuaian dan pengendalian terhadap lingkungan guna kelangsungan hidup
usaha.Teori akuntansi mempunyai postulat bahwa efektivitas suatu organisasi
dalam mengatasi ketidakpastian lingkungan merupakan unsur-unsur dari berbagai
subsistem yang dirancang guna memenuhi tuntutan lingkungan yang saling
berhubungan.Suatu sistem pelaporan keuangan perusahaan adalah salah satu dari
subsistem tersebut.Teori kontijensi merupakan alat pertama dan yang paling
terkenal untuk menjelaskan berbagai variasi dalam struktur organisasi.
2.2 Jenis Transaksi Kontijensi pada
Bank dan Perusahaan
Kontijensi bank
terdiri dari kontijensi tagihan dan kontijensi kewajiban (tunggakan).
Kontijensi tagihan terdiri dari:
1.
Bank
garansi yang diterbitkan oleh bank lain adalah semua bentuk garansi yang diterima
oleh bank yang mengakibatkan tagihan kepada pihak bank penjamin bila pihak yang
dijamin melakukan ingkar janji dikemudian hari.
2.
Pembelian
opsi valuta asing adalah perjanjian asing yang memberikan hak pilihan kepada
pembeli opsi untuk menggunakan atau tidak menggunakan dalam kontrak jual beli
valuta asing.
3.
Pendapatan
bunga dan penyelesaian dalam akuntansi perbankan khususnya yang menyangkut
pendapatan bunga dari aktiva produktif, bank akan menganut prinsip konservatif
dalam arti sangat hat-hati
2.3 Kerangka
Pengendalian Kontijensi
Suatu isu
dipecahkan dalam mengembangkan suatu model pengendalian kontijensi tentang pemahaman
bagaimana factor kontijensi ditentukan dan ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Faktor kontijensi tertentu mungkin ditentukan oleh keputusan manajemen, yang
lain mungkin ditentukan oleh faktor eksternal. Pada beberapa titik waktu,
organisasi memilih pasar dimana perusahaan tersebut bersaing dan strategi dalam
pasar itu, dan pada dasarnya mampu mengendalikan semua factor
kontijensi.Bagaimanapun setelah menentukan strategi produk tertentu, banyak
factor kontijensi tidak lagi di bawah pengendalian langsung organisasi. Oleh
karena itu, penentuan factor kontijensi menjadi proses interaktif, sebagian
dari factor dipilih oleh perusahaan, sedangkan yang lain adalah suatu hasil
keputusan yang lalu dan factor eksternal.
2.4 Munculnya Perumusan Kontijensi
Alasan untuk
mempertimbangkan adopsi terhadap teori kontijensi akuntansi manajemen adalah
untuk digunakan sebagai alat yang dibutuhkan dalam menginterpretasikan hasil
riset empiris. Hal ini disebabkan keterbatasan dalam meninjau dan memahami
jenis hipotesis yang telah dikemukakan untuk menjelaskan penemuan yang
berlawanan. Hal ini juga menyatakan bahwa pekerjaan jenis ini tidak dengan
sendirinya mencakup perumusan kontijensi yang semakin cepat, dan bahwa
diperlukan pengembangan parallel dalam teori organisasi guna mengembangkan
suatu penjelasan penting.
2.5 Pengaruh Hasil Empiris
Apabila diperoleh hasil yang tidak
memuaskan maka masalah tersebut harus dipecahkan dalam kerangka universal yang
telah menjadi sumber stimulus bagi pengembangan perumusan kontinjensi. Konsep,
seperti teknologi, struktur organisasi, dan lingkungan telah dilibatkan untuk
menjelaskan mengapa sistem akuntansi membedakan antara satu situasi dengan
situasi yang lain.
Efek
Teknologi
Variabel kontinjensi terpanjang dan
yang paling sederhana digunakan dalam akuntansi manajemen adalah teknologi
produksi. Jenis teknik dan proses produksi yang berbeda telah memengaruhi
desain sistem akuntansi internal walaupun harus dicatat hal tersebut muncul
sebagai alat untuk menjelaskan perbedaan dengan apa yang dianggap sebagai
konfirmasi empiris dari teori organisasi klasik. Sifat alami dari proses
produksilah yang menentukan jumlah alokasi biaya dan biaya tidak
didistribusikan langsung secara merata. Teknologi produksi memiliki pengaruh
yang penting terhadap jenis informasi akuntansi yang disajikan.Hal ini
memunculkan aspek selain teknologi yang berpengaruh atas informasi yang harus
disediakan untuk mencapai efektivitas.Sebagai contoh, kompleksitas dari tugas
yang dihadapi oleh suatu organisasi berkaitan dengan struktur pengendalian
biaya yang sesuai.
Efek
dari Struktur Organisasi
Ada bukti menyatakan bahwa struktur
organisasi memengaruhi cara dengan mana informasi penganggaran digunakan paling
baik. Hopwood membedakan antara batasan anggaran (budgeti-condtrained), yaitu situasi dimana penggunaan informasi
akuntansi dalam anggaran menjadi satu-satunya faktor yang paling penting dalam
evaluasi atasan terhadap para bawahan, dan kesadaran laba (profit-conscius), yaitu gaya yang juga mempertimbangkan efektivitas
dan jangka waktu yang lebih panjang. Studi Hopwood menunjukan bahwa gaya
batasan anggaran bersifat kaku.
Studi Hopwood didasarkan pada pusat
tanggung jawab (biaya) di pabrik baja terintegritas, sehingga mempunyai saling
ketergantungan yang luas antara bagian yang satu dengan yang lainnya. Studi
Otley melibatkan pusat tanggung jawab (laba) pada industri penambangan batu
bara, yang karena alasan yang praktis, tidak saling tergantung satu sama lain.
Studi awal menunjukan bahwa penggunaan yang kaku dari ukuran pencapaian
tidaklah sesuai jika terdapat saling ketergantungan yang luas. Penggunaan gaya
anggaran yang sesuai bergantung pada derajat tingkat saling ketergantungan yang
ada diantara pusat tanggung jawab yang terlibat.
Efek
Lingkungan
Faktor lingkungan juga dilibatkan
untuk menjelaskan perbedaan dalam penggunaan informasi akuntansi.Pengaruh
persaingan yang dihadapi oleh perusahaan yang memakai manajemen pengendalian
menyimpulkan bahwa kesempurnaan akuntansi dan sistem pengendalian dipengaruhi
oleh intensitas persaingan yang dihadapi.Lebih lanjut lagi, jenis persaingan
yang berbeda mempunyai dampak sangat berbeda terhadap penggunaan pengendalian
akuntansi dalam perusahaan manufaktur. Dengan membedakan antara operasi
(lingkungan dimana adalah sulit bagi seseorang manajer unit untuk
menunjukanlaba akuntansi) dan operasi liberal (lingkungan yang relatof lebih
mudah untuk memelihara operasi yang menguuntungkan) dapat ditunjukan bahwa para
manajer senior menggunakan informasi anggaran untuk mengevaluasi pencapaian manajerial
yang sangat berbeda dalam kedua situasi tersebut.jika ketelitian anggaran
dianggap sebagai suatu corak yang diinginkan dari sistem akuntansi, maka gaya
penggunaan anggaran yang berbeda diperlukan untuk mencapai anggaran akurat
terhadap lingkungan.
Pengaruh
Teori Organisasi
Ketiga contoh terdahulu telah
mengindikasikan sebagian dari variabel yang mengakibatkan perbedaan dalam
penggunaan dan desain dari sistem akuntansi.Ketiga variabel kontinjensi adalah
teknologi umum, struktur organisasi, dan lingkungan telah digunakan sebagai
contoh ilustratiif karena ketiganya telah mengembangkan teori kontinjensi
akuntansi manajemen teoretis.Gerakan ini merupakan pendekatan universalistis
terhadap pendekatan akuntansi manajemen yang menjadi mode pada tahun 1970an.
Kelebihan dari pendekatan ini tidak dapat dijelaskan hanya oleh tekanan
penemuan empiris yang berusaha untuk menemukan teori yang bersifat menjelaskan.
Faktor utama lain yang memengaruhi teori kontinjensi akuntansi manajemen yang
terjadi lebih dahulu.
2.6 Variable-Variabel
Dasar Kontijensi dan Hubungannya
Variable
Sosial
Para ahli
kerangka teoritis berselisih dalam mendasari riset kmparatif entang akuntansi
nternasional berada dalam perspektif kontijensi.Pada umumnya studi inlebih
banyak menggunakan bentuk penguian atas perbedaan-perbedaan dalam praktik
pelaporan keuangan tertentu diantara berbagai Negara atau atas system akntansi
nasional.Dalam kedua kasus tersebut, hasil yang umumnya diperoleh dalam suat
kesimpulan yang menghubungkan perbedaan atau persamaan, baik dalamhal sosial
politik maupun ekonomi.Teori dalam praktik pelaporan disetiap Negara dipengarhi
oleh variable-variabel sosial tertentu.Variable-variabel sosial terdiri dari
beberapa factor yang terutama terdapat disemua perusahaan dalam suatu Negara
yang merupakan hal pokok yang bervariasi.
Lingkungan
Lingkungan perusahaan merupakan
konsep dalam hubungannya dengan ketidakpastian. Karakteristik tersebut
mempunyai sedikitnya dua dimensi yang terdiri atas:
a) Dimensi stabil-dinamis, dan
b) Dimensi homogen dan heterogen.
Hal ini sesuai dengan struktur
organisasi dan aplikasinya adalam akuntansi manajemen. Dimensi stabil dan
dinamis ditandai dengan tingkat keputusan faktor perubahan lingkungan
internaldan eksternal yang pada dasarnya sama dari waktu ke waktu dalam proses
yang berkesinambungan. Adapun dimensi homogen-heterogen daoat digambarkan dalam
hubungannya dengan tingkat keputusan di mana faktor lingkungan sebagai
alternatif dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar.Faktor-faktor yang
ada di dalam lingkungan perusahaan dapat dibedakan dalam suatu rangkaian
ketidakpastian dari yang dapat diramalkan sampai yang tidak dapat diramalkan.
Hal yang diperlukan dalam suatu
riset adalah pertimbangan yang menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan tertentu memengaruhi struktur organisasi dan
desain sistem akuntansi manajemen.
Atribut Organisasi
Terdapat beberapa konsep yang
membingungkan dalam literatur teori kontinjensi terutama mengenai perbedaan
antara variabel lingkungan dan atribut organisasi.Hal ini dapat menimbulkan
berbagai kesulitan yang tidak dapat dipisahkan dalam mendefinisikan atau
menjelaskan suatu organisasi.Pembahasan ini tidak bertujuan untuk memberikan
suatu penyelesaian suatu masalah.Atribut organisasi tetap merupakan konsep yang
berkaitan dengan penyediaan dan pengorganisasian sumberdaya perusahaan meliputi
ukuran organisasi, teknologi dan lain sebagainya.
Besaran suatu organisasi merupakan
konsep dari ukuran yang ada didalamnya, seperti jumlah karyawan, tingkat
perputaran penjualan, nilai aset bersih atau modal yang digunakan, dan lain
sebagainya yang pada umumnya saling berhubungan. Teknologi telah menjadi konsep
penting. Terdapat tiga skala penggunaan teknologi dalam meningkatkan kompleks
teknis yaitu unit dan kelompok kecil, kelompok besar dan massa, dan proses
produksi.
Karakteristik Pengguna
Para pengguna dapart digambarkan
sebagai individu yang menggunakan data yang terdapat dalam laporan perusahaan,
dan memiliki suatu kepentingan atau sedang dalam pengambilan keputusan
keuangan. Suatu bukti riset yang harus dipertimbangkan oleh para pengguna
adalah alternatif yang berbeda untuk informasi dan kemampuan proses yang
ditimbulkan oleh perbedaan dalam model keputusan, gaya pengambilan keputusan,
dan sifat yang diturunkannya.
Pada kenyataannya , dalam literatur
mengenai pengolahan informasi manusia dalam rangka pengambilan keputusan
menyatakan bahwa setiap individu mempunyai model keputusan yang berbeda. Konsep
gaya pengambilan keputusan mempunyai enam dimensi berikut:
a) Analisis keputusan berbeda dengan
pengambilan keputusan intuitif, perbedaan dalam horizon waktu,
b) Bentuk pengulangan yang mengacu
banyak faktor dalam pertimbangan pengambilan keputusan,
c) Kemampuan untuk beradaptasi dalam
keadaan yang berubah-ubah,
d) Proaktif vs reaktif, dan
e) Kemampuan strategis dalam
hubungannya dengan pertimbangan di antara keputusan yang sesuai dengan tujuan
dan strategi perusahaan.
2.7 Sistem Pelaporan
Keuangan Perusahaan yang Dipengaruhi Variabel Kontinjensi
Karakteristik
sistem pelaporan keuangan perusahaan terdiri atas suatu contoh yang dirancang
untuk masing-masing unsur utama pelaporan perusahaan. Unsur-unsur tersebut
adalah:
1. Pengungkapan, penggolongan,
presentasi, penilaian, dan kebutuhan pengukuran dari nergara-negara yang berbeda.
Hal ini mungkin dipengaruhi oleh metode kepemilikan rata-rata produksi, tingkat
dan konsentrasi kepemilikan pribadi, pola pendanaan perusahaan, penggunaan
informasi akuntansi dalam perencanaan dan pengendalian ekonomi dan lain
sebagainya.
2. Frekuensi pelaporan dalam jumlah
variasi pengungkapan dari informasi laporan yang bersifat sementara, metode
pengukuran peristiwa (ukuran keuangan dan non keuangan), metode alokasi biaya
(yaitu biaya dan kapitalisasi, periode mortisasi, dan lain-lain), unsur waktu
dari infoemasi (peramalan), tingkat agegasi dan desentraliasi (akun gabungan
dan pelaporan yang terdiri dari beberapa bagian), dan pengungkapan tentang
tujuan dari pelaporan khusus (seperti laporan nilai tambah, laporan
ketenagakerjaan, dan format laporan lain dari akuntansi sosial).
3. Metode pelaporan (misalnya laporan,
tabel, dan diagram) kompleksitas teori, dan pelaporan dengan tujuan khusus
tertentu, seperti tanggung jawab yang sederhana. Atribut ini dihubungkan dengan
karakteristik pengguna dan sumber informasi yang lain.
2.8 Isi-Isi Teori Kontijensi
Studi
Empiris
Studi empiris
dalam `area akuntansi merupakan area yan mengadopsi pendekatan kontijensi
sebelum mengumpulkan data.Dua diantara dari studi utama menggunakan factor
metodologi analisis yang memandang permasalahan dala penafsiran dan
perbandingan.Penafsiran sulit dilakukan karena factor dar variable asli yang
mendasari konsep teortis dalam lompatan intuitif yang dibuat leh penelitian
tersebut.Perbedaan yang sangt kecil dalam kesalahan acak pada pengukuran
mengakibatkan diperolehnya factor yang sangat berbeda, sehingga membuat
perbandingan antar stdiyang berbeda hamper mustahl. Walaupun analsis factor
adalah metode yang bermanfaat sebagai dasar dimensi bahwa penggunaan kritik
akan terbatas pada akumlasi pengetahuan leih lanjut.
Perumusan
Teoritis
Sebagai
tambahan terhadap pekerjaan yang berdasarkan spekulasi teoritis menyangkut
sifat alami dari teori kontijensi system informasi akuntansi.Kebijakan
manajemen dan akuntansi untuk mengidentifikasi variael adalah penting bagi
pencapaian organisasi. Lingkungan, gaya pengambilan keputusan dan karakteristik
organisasi diusulkan sebagai variable kontijensi yang terpenting. Masing-masing
variable kontijensi tersebut dihubungkan dengan kondisi-kondisi yang sesuai
dengan variable SIA. Walaupun pertanyaan SIA di desain untuk menghadapi
lingkungan, organisasi dan kondisi-kondisi gaya pengambilan keputusan, perlu
dicatat bahwa terdapat tiga pilar dasar perusahaan dan pengelompokan variable
kontijensi yang khas.
Dua contoh
tersebut mempunyai usulan mengenai karakteristik yang tidak diinginkan yang
dapat diperbaiki dengan pemanfaatan sesuai SIA.Tidak terdapat pertimbangan
eksplisit dari efektivitas dan sasaran tujuan organisasi dan keunggulan yang
nampak sepertinya didasarkan pada akal sehat dan bukannya kerangka teoritis
eksplisit.Tidak ada formula yang diberikan melainkan hanya pendekatan kea rah
desain sistem yang direkomendasikan dan berbagai kontijensi yang dikenali.
Argumentasinya bahwa desain apapun dari sistem perencanaan dan pengendalian
khususnya bergantung pada:
a.
Sasaran
khusus yang dicapai dalam konteks sasaran tujuan organisasi.
b.
Format
tingkat dan perbedaan desentralisasi tertentu yang dipilih (yaitu struktur
organisasi)
c.
Proses
tunggal dan gabungan yang dikendalikan oleh sub unit-sub unit dan derajatnya,
apakah tidak tersusun atau tersusun (yaitu jenis tekhnologi)
d.
Jenis
gaya manajerial yang digunakan oleh para manajer senior.
2.9 Pendekatan Kontijensi
Pendekatan
teori kontijensi mengidentifikasi bentuk-bentuk optimal pengendalian organisasi
dibawah kondisi operasi yang berbeda dan mencoba untuk menjelaskan bagaimana
prosedur operasi pengendalian organisasi tersebut. Pendekatan akuntansi pada
akuntansi manajemen didasarkan pada premis bahwa tidak ada system akuntansi
secara universal selalu tepat untuk dapat diterapkan pada setiap organisasi,
tetapi hal ini tergantung pada factor kondisi atau situasi yang ada dalam
organisasi.
Pendekatan
kontijensi menarik minat para peneliti karena mereka ingin mengetahui apakah
tingkat keandalan suatu system akuntansi manajemen akan selalu berpengaruh sama
pada setiap kondisi atau tidak. Berdasarkan teori kontijensi maka terdapat
factor situasional lan yang mungkin akan saling berinteraksi dalam suatu
kondisi tetetu. Diawali dari pendekatan kontjensi ini maka muncl lagi
kemungkinan bahwa desentralisasi juga akan menyebabkan perbedaan kebutuhan
informasi akuntansi manajemen.
2. 10 Kerangka
Evaluasi Teori Kontijensi
SIA hanya
meliputi salah satu bagian dari struktur pengendalian organisasi. Suatu
strategi pengendalian organisasi akan melibatkan pertimbangan desain organism,
sistem informasi manajemen, dan sistem perencanaan dan pengendalian. Tentu saja
hal ini mungkin terlihat sama dengan substitusi parsial yang ditandai oleh
pernyataan perasaan para manajer industri tertentu bahwa SIA yang digunakan
dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan dalam desain organisasi. Dengan adanya
kekurangan tersebut, dibentuklah teori kontijensi SIA diluar konteks dari
keseluruhan paket pengendalian organisasi yang nyata. Pertama apa yang
mendasari SIA, sehingga berpengaruh baik terhadap apa yang dilakukan oleh
oragnisasi, dan bahwa hal itu akan mengendalikan strategi dan struktur, serta
menyatakan mengenai produk pasar dan pengaturan antar organisasi. Pengaruh SIA
terhadap riset kelihatannya relatif kecil, akhirnya, perlu ditentukan factor
apa yang mendasari pencapaian organisasi yang efektif dengan menggunakan
perbandingan antara sasaran hasil organisasi dengan standar. Terdapat berbagai kesulitan
substansial dalam pengukuran efetivitas organisasi yang penting bagi ukuran
tersebut untuk mengembangkan teori kontijensi secara benar.
2.11 Jurnal-Jurnal yang Diterbitkan Mengenai
Teori Kontinjensi
1.
Jurnal “Ownership
Structure, contigent-fit, and business-unit performance: A research model and
empirical evidence”
Menurut studi literature yang dikeluarkan oleh The International Journal of Accounting
dengan Judul “Ownership Structure,
contigent-fit, and business-unit performance: A research model and empirical
evidence” menyatakan bahwa penilitian ini ditujukan adanya dampak dari keselarasan
(contigent-fit)antara struktur
pemilik dan performa dari unit bisnisnya. Dalam penelitian ini juga
menyangkutkan keberadaan perusahaan pada kepemilikan saham, yaitu widely-held ownership dimana pemegang
saham jumlah banyak dan tersebar namun secara individual tidak ada yang terlalu
signifikan serta closely-held ownership
dimana pemegang saham mayoritas dipegang oleh keluarga. Dan dalam penelitian
menghasilkan bahwa konsep widely-held
ownership menunjukkan kinerja lebih
baik daripada closely-held
ownership. Dengan sama-sama menyelaraskan indikator pada akses sumber
keuangan dan manajemen yang professional, serta bagaimana gaya manajemen yang
hanya berorientasi kekeluargaan.
Dalam penelitian ini membatasi pada beberapa
indikator. Yang pertama, adanya indikasi keselarasan antara keefektifisan
unit-bisnis dengan level performa organisasi tersebut. Kedua, dalam menangani
hal menegakkan suatu reliabilitas dalam menakar suatu variable kontekstual
seperti bangaimana pergerakkan kas pada perusahaan.Ketiga, performa dalam widely-heldownershiplebih mempengaruhi
konflik biaya yang melibatkan antara manajemen dan pemilik saham. Dan terakhir,
variable seperti teknologi, gaya pimpinan juga memiliki efek yang signifikan
pada performa bisnis.
Pengendalian
kontigensi terdiri dari pengaruh teknologi, struktur organisasi, dan lingkungan
dan mampu menjelaskan bagaimana desain sistem akuntansi dapat disusun. Dalam
hal pengaruh dari segi teknologi, teknologi mempunya pengaruh terhadap tipe
informasi akuntansi yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja.Disamping itu
kompleksitas tugas organisasi relevan untuk menjelaskan struktur pengendalian
keuangan yang tepat.
Pengaruh
struktur organisasi, dalam hal ini yaitu pengunaan anggaran dimana gaya
anggaran yang fleksibel membawa kinerja organisasi lebih efektif. Yang ketiga
yaitu pengaruh lingkungan dimana sistem pengendalian dan akuntansi yang canggih
dipengaruhi oleh intenstas kompetisi.
Selanjutnya
menurut Fisher perlu adanya klasifikasi pengendalian kontigensi yang
berdasarkan pada analitis tingkat kompleksitas.
a)
Analisis
level 1 mengungkapkan bahwa eksistensi dari factor kontigensi akan menghasilkan
atau meningkatkan kemungkinan bahwa sebuah perusahaan menggunakan mekanisme
pengendalian.
b)
Analisis
level 2, menguji pengaruh gabungan antara satu mekanisme pengendalian dan
factor kontigensi pada variable keluaran sehingga mampu menghasilkan
peningkatan afektifitas maupun ketidakefektivan.
c)
Analisis
level 3, yang diuji adalah efek gabungan dari factor kontigensi dan mekanisme
pengendalian yang bermacam-macam pada variable keluaran dimana diasumsikan akan
ada hubungan yang saling melengkapi ataupun menggantikan antara
variable-variabel pengendalian. Terakhir.
d)
Analisis level 4 yaitu dengan memasukkan beberapa
factor kontigensi secara bersamaan dengan catatan memiliki tipe yang sama dalam
menentukan design control yang optimal.
2.
Jurnal “Pelaporan
Ke-Wangan Menerusi Internet: Perspektif Teori Kontingensi”
Jurnal yang ditulis
oleh Mohd Noor Azli Ali Khan (University Teknologi Malaysia) dan Noor Azizi
Ismail (University Utara Malaysia). Memberikan gambaran mengenai adanya teori
kontijensi yang digunakan untuk menilai laporan keuangan dan tekhnologi dalam
sebuah perusahaan. Pada penelitian ini diungkapkan bahwa ada dua strategi
pelaporan yaitu: ritualism kecenderungan untuk menentukan aturan dalam
pelaporan keuangan meliputi norma, dan aturan yang berlaku dalam pelaporan
keuangan.
Adanya tekhnologi dapat
mempengaruhi peramalan di masa mendatang, bagaimana peran tekhnologi memberikan
kontribusi. Perusahaan yang memliki tekhnologi yang canggih akan lebih
mempunyai kewenangan yang tinggi, dibanding dengan perusahaan yang memiliki
tekhnologi yang rendah.
Strategi pelaporan yang
kedua ialah, opportunism, Kesempatan yang akan diperoleh oleh perusahaan
berhubungan dengan perkembangan tekhnologi adalah penggunaan internet dalam
membuat pelaporan keuangan, sehingga cakupan dalam melaporkan laporan keuangan
bisa lebih luas. Sehingga, hipotesa yang bisa digambarkan adalah: perusahaan
yang menggunakan strategi opportunism dengan menggunakan internet sebagai
sarana tekhnologi akan lebih mempunyai kewenangan lebih atas laporan keuangan
dibanding dengan perusahaan yang menggunakan strategi ritualism.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Teori
kontigensi berpendapat bahwa desain dan penggunaan sistem pengendalian adalah
mengatur konteks dari organisasi kontingen yang sedang berlangsung dimana
pengendalian ini dijalankan.Dalam hal pendekatan kontigensi menyediakan
pandangan yang berguna, namun dalam praktikya teori ini masih memiliki kelemahan
diantaranya masih ada faktor kontigensi yang terkait yang belum diidentifikasi,
hubungan antara variable kontigensi masih perlu dikembangkan, dan kurangnya
kejelasan dala mendefiniskan batas atas suatu pengendalian.
Teori
kontijensi dapat membantu perusahaan dalam memberikan pandangan mengenai masa
mendatang. Penggunaan teori kontijensi merupakan teori dimana perusahaan mendapatkan
informasi mengenai keberlangsungan usaha perusahaan dimasa mendatang. Banyak
factor yang dapat mempengaruhi keberlangsungan teori kontijensi diantaranya,
lingkungan, tekhnologi, variable-variable, dan struktur organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://andrywahyoe.blogspot.co.id/2014/12/aspek-teori-kontinjensi-dalam-akuntansi.html,
9:45, tangga; 24/10/2016
https://teorionlinejurnal.wordpress.com/2012/08/18/model-kepemimpinan-kontijensi-fiedler/
11.13/24/10/2016
https://sekretarisprofesional.wordpress.com/2016/06/06/pendekatan-teori-kepemimpinan-kontijensi-ketidakpastian/
11.16/24/10/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar