2.1
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses pemanfaatan SDM
secara efektif dan efisien melalui kegiatan perencanaan, penggerakan dan
pengendalian semua nilai yang menjadi kekuatan manusia untuk mencapai tujuan.
Dalam rumusan lain MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) adalah pengelolaan
pemanfaatan individu-individu. Barry Cushway (1994:6) manajemen sumber daya manusia adalah rangkaian strategi,
proses dab aktivitas yang didesain untuk menunjang tujuan perusahaan dengan
cara mengintegrasikan kebutuhan prusahaan dan individu.
Dalam rangka mencapai tujuannya, perusahaan beralih ke tekhnologi
sistem informasi. Ketergantungan pada tekhnologi sistem informasi ini mendorong
asumsi bahwa sistem informasi sumber daya manusia (human resource information
system) identik dengan komputerisasi. Kenyataannya tekhnologi computer
diperlukan untuk fungsi dan kegiatan sistem informasi sumber daya manusia.
Computer sebagai tekhnologi berbasis informasi berfungsi sebagai alat untuk
mengoperasikan aplikasi sistem informasi sumber daya manusia. Tugas-tugas terkait
penyebaran informasi dengan cepat mendapatkan umpan balik yang praktis dengan
dukungan komputerisasi.
Operasionalitas sumber daya manusia menantang perusahaan melakukan
perubahan dengan menghargai kinerja perusahaan. Paradox ini berasal dari
kebutuhan bisnis untuk meningkatkan produktivitas dari pekerja yang terampil
agar memenuhi permintaan pada usaha manufaktur atas inovasi tekhnologi dan
ontelektual
Berbagai faktor yang
melatarbelakangi semakin pentingnya MSDM dalam suatu perusahaan yang
memanfaatkan SDM untuk mencapai tujuannya. Faktor-faktor
tersebut adalah:
1.
Peranan Sumber Daya Manusia
Semula manusia dalam perusahaan dianggap sebagai faktor produksi,
unsur organisasi dengan konotasi
negative karena kebutuhannya menekankan kehadiran dan di kantor akan
tetapi kini manusia telah menjadi sumber daya dengan konotasi aktif dan
dinamis. SDM memiliki motivasi untuk mendorong berbuat positif dan daya dorong
negative yang dapat menghambat perusahaan. Apabila SDM dalam perusahaan
bermoral baik, disiplin, loyalitas dan produktif maka perusahaan dapat hidup
berkembang dengan baik, sebaliknya apabila SDM bersifat statis, bermoral
rendah, senang korupsi, kolusi dan nepotisme akan dapat menghancurkan
perusahaan.
2.
Permasalahan Tenaga Kerja
Masalah tenaga kerja yang sering muncul dan dihadapi oleh berbagai
Negara yang sedang berkembang adalah sangat kompleks dan mempengaruhi laju
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas bangsa dan Negara. Adapun permasalahan
tenaga kerja yang paling banyak ditemukan adalah masalah sikap, mental, dan
norma-norma atau budaya kerja karyawan, masalah peningkatan mutu, dan kemampuan
kerja karyawan, dan masalah peningkatan kesejahteraan, karyawan baik fisik
maupun rohani.
3.
Peranan Perubahan Dari Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut
Garry Dessler (1997:19-21) banyak peran baru SDM dalam perusahaan yaitu sebagai
berikut:
a.
SDM
dan Pendorongan Produktivitas
b.
SDM
dan Ketanggapan
c.
SDM
dan Jasa
d.
SDM
dan Komitmen
e.
SDM
dan Strategi Perusahaan
2.2 Strategi Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Manajer disarankan untuk meningkatkan perusahaan dengan membangun
sistem yang efektif melalui manajemen data yang memfasilitasi pengambilan
keputusan pada tingkat strategi dan operasional. Manajer mengelola fungsi sumber
daya manusia dengan penggunaan sistem informasi sumber daya manusia.
Pengenalan sistem informasi sumber daya manusia dipahami secara
praktis dengan proses pertukaran yang melibatkan strategi perusahaan. Masalah
dalam pengembangan dan pemanfaatan sistem sumber daya manusia memetakan
munculnya penggunaan computer pada manusia. Manajer menemukan perencanaan
kegiatan pada sumber daya manusia. Kurangnya sumber daya manusia yang sesuai
sistem dan control cenderung memiliki prioritas rendah dalam merencanakan sumber
daya manusia. Keberadaan aplikasi terbatas pada tekhnologi, skala waktu yang
panjang dalam pengembangan dan sistem yang terpisah sulit untuk
mengintegrasikan situasi.
Individu sebagai bagian dari sumber daya, ide, bantuan, inspirasi,
persahabatan, cinta dan sebagainya membentuk diri kedalam pertukaran strategis.
Proses member dan menerima serta proyek menuju masa depan. Demikian pula,
perusahaan membawa mereka menuju masa depan yang memungkinkan konstituen
eksternal seperti pelanggan, pemasok, investor, dan Negara serta konstituen internal
dimana individu dan kelompok bekerja dalam perusahaan.
2.3
Membangun Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Desainer dan manajer mengembangkan sistem informasi perusahaan
dengan memberikan kodifikasi sebagai perspektif pada pekerjaan dan
keterampilan. Sistem yang dikembangkan melibatkan temuan terhadap pemahaman
yang ada. Atas dasar dari temuan tersebut, pengembangan sistem informasi sumber
daya manusia dilakukan dengan visi strategis yang lebih jelas. Perkembangan
dari perspektif sistem informasi dipandang sebagai kompetensi inti yang
strategis. Konsisten dengan model penyesuaian kerja dengan individu dan
perusahaan terkait yang menetapkan nilai-nilai perusahaan, tujuan, dan sumber
daya yang mengarah pada pengembangan sistem perusahaan dan proses yang
dirancang untuk memfasilitasi pencapaian tujuan.
Nilai-nilai dan tujuan dari perusahaan merupakan penentu penting
dari sifat sistem e-selection. Sistem tersebut efektif mempromosikan
nilai-nilai dan tujuan serta sikap, niat dan perilaku individu yang mendukung
sistem. E-selection menjadi efektif memungkinkan perusahaan mempekerjakan
orang-orang yang mampu memenuhi persyaratan peran dan bersedia untuk bekerja
atas kepentingan tujuan perusahaan.
Persepsi
kontrol juga dapat ditingkatkan dengan e-selection yang baik dan mudah digunakan.
Sistem tersebut memungkinkan individu yang tidak mahir dengan computer untuk
mengakses informasi tentang pekerjaan. Control dapat ditingkatkan melalui
kebijakan informasi yang adil. Kebijakan tersebut harus membatasi jumlah dan
jenis individu yang dapat memperoleh akses ke informasi mengenai subyek data.
Selain itu, data subyek control atas penyebaran informasi pribadi. Subyek data
harus memiliki kemampuan untuk mengakses dan memperbaiki informasi yang valid.
2.4 Program Pelayanan Sumber
Daya Manusia
Pemeliharaan karyawan adalah kegiatan untuk memelihara kondisi
fisik dan mental dari para karyawan. Program pelayanan karyawan, membantu
memelihara semangat (morale) karyawan. Memberikan perhatian khusus pada program
pelayanan karyawan yang baik akan memelihara sikap karyawan baik terhadap kerja
dan lingkungan kerjanya.
Banyak istilah yang diperguanakan oleh pakar untuk program-program
pelayanan karyawan. Ada yang menggunakan istilah “jaminan sosial”, “program
kesejahteraan karyawan” dan lain sebagainya. Berbagai bentuk program pelayanan
karyawan bidang itu dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
1.
Yang
menyangkut masalah ekonomi para karyawan
2.
Program
rekresai/hiburan
3.
Program
penyediaan fasilitas bagi para karyawan
Sukses tidaknya
program tersebut sangat terkait dengan komitmen pimpinan perusahaan di samping
karena adanyadukungan dana organisasi yang cukup besar. Di Indonesia sangat
banyak laba perusahaan itu disebut untuk membayar hutang, atau investasi
dibidang usaha lain ketimbang memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Dukungan
dan dorongan pemerintah serta masyarakat sangat perlu mengarahkan para pemilik
usaha, pihak manajemen untuk memelihara karyawan seperti memelihara pelanggannya.
Heidjrachman
dan Suad Husnan (1990:268) mensinyalir bahwa program-program kesejahteraan karyawan
telah mengalami perkembangan yang meluas pada akhir-akhir ini. Banyak sebab
yang menjadikan makin diperhatikannya masalah kesejahteraan karyawan ini.
Karena itu, mereka berysaha memberikan apa yang dirasa baik untuk para
karyawan, agar mereka tidak membentuk organisasi buruh. Perhatian pemerintah
yang makin meningkat terhadap persoalan kesejahteraan karyawan, persaingan yang
makin ketat, dan juga timbulnya organisasi buruh menjadi sebab lain yang
meningkatkan perhatian pengusaha terhadap masalah kesejahteraan karyawan.
Kajian Teori
Manajemen menurut James Stoner adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan
proses penggunaan semua sumber daya dalam organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Manajemen menurut Harold Koonz (1986:3) dan C.O. Dannel
adalah upaya mencapai tujuan organisasi melalui kegiatan orang lain.
Manajemen menurut G.R. Terry (1986:3) merupakan
proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang
dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan lainnya.
Manajemen menurut M.P.Fallet yang dikutip oleh T. Hani
Handoko sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
SDM (Sumber Daya Manusia) menurut Yusuf Suit-Almasdi
(1996:35) adalah kekuatan daya fakir dan berkarya manusia yang masih tersimpan
dalam dirinya yang perlu digali, dibina serta dikembangkan untuk dimanfaatkan
sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia. SDM adalah kemampuan
potensial yang dimiliki oleh manusia yang terdiri dari kemampuan berfikir,
berkomunikasi, bertindak, dan bermoral untuk melaksanakan suatu kegiatan baik
bersifat tekhnis maupun manajerial.
Barry Cushway (1994:6)
manajemen sumber daya manusia adalah
rangkaian strategi, proses dab aktivitas yang didesain untuk menunjang tujuan
perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan prusahaan dan individu.
Daftar Pustaka
Irra
Chrisyanti Dewi. 2014. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. Jakarta, Penerbit
Prestasi Pustakaraya.
I Komang
Ardana, Ni Wayan Mujiati, I Wayan Mudhiarta Utama. 2012. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta, Graham Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar