Jumat, 04 September 2015

pacaran dalam pandangan islam



Sering kita dengar kata “PACARAN” apalagi dikalangan anak-anak muda yang mengalami kasmaran, jika muncul pertanyaan apa yang ada difikiran anda jika mendengar istilah pacaran? Disini jawabannya akan bermacam-macam, jika yang ditanya adalah orang yang sedang jatuh cinta maka pasti jawabannya adalah pacaran yaitu kehidupan yang penuh dengan cinta, lain lagi jika yang ditanya adalah orang yang sedang putus cinta jawabannya adalah cinta berawal dengan manis dan akan berakhir dengan pahit begitu pula jika yang ditanya adalah orang yang tidak pernah pacaran pasti jawabannya bahwa pacaran tidak penting, sedang jika orang yang ditanya merupakan seseorang yang taat beragama akan menjawab bahwa cinta itu haram, penuh maksiat dan lain sebagainya. Pembahasan ini akan lebih difokuskan pada bagaimana pandangan islam terhadap aktivitas pacaran.
Dalam Al-Isra’: 23
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“ Dan janganlah kau mendekati zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.”
Ayat ini menegaskan bahwa mendekati zina saja disebut nista dan sejelek-jelek jalan apalagi sampai melakukan zina. Apakah hubungan ayat ini dengan pacaran?. Sebagian orang yang berpacaran jika diberi tahu tentang ayat ini maka akan meolak bahwa dalam ayat ini tidak ada kata-kata pacaran فاجران (pacaran), sungguh sempit jika sebagian orang berfikir seperti itu. Al-qur’an berbahasa arab sedang, pacaran berasal dari bahasa Indonesia tentu tidak mungkin kata pacaran ada dalam Al-qur’an.
Akan tetapi yang jelas hubungan antara pacaran dengan hadits ini adalah, orang yang pacaran cenderung akan melakukan kemaksiatan yang nyata, pernyataan ini tidak berlebihan karena pada faktanya banyak sekali para remaja yang mengaku bahwa selama pacaran merEka melakukan perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar